Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia : Rabu, 22 Agustus 2018 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pengguna smartphone yang sudah addict, biasanya memiliki salah satu masalah besar, yaitu baterai smartphone yang mudah habis.

Untuk menjaga smartphone agar tetap aktif sehingga bisa kamu gunakan, biasanya kamu akan buru-buru melakukan pengisian baterai saat indikator baterai di smartphone sudah memberikan tanda untuk segera diisi dayanya.

Kebiasaan mengabaikan tata cara mengisi daya smartphone dengan benar seperti yang ada di buku panduan saat baru membeli gadget adalah sebuah kesalahan.

Karena tidak sabar saat mengisi baterai, tidak jarang kamu malah memainkannya sambil melakukan proses pengisian daya.

Hal ini tentu sangat tidak disarankan oleh produsen smartphone. Menggunakan smartphone sambil melakukan proses pengisian daya tentu berakibat fatal pada perangkat.

Padahal berdasarkan sebuah penelitian, kerusakan smartphone terjadi karena salah mengikuti panduan mengisi daya.

Berikut beberapa kesalahan saat mengisi baterai smartphone yang sering kamu lakukan.

1. Mengisi daya hingga 100 persen

Ilustrasi baterai smartphone. (Kim Komando)

Seluruh pemilik smartphone di dunia pasti meyakini bahwa mengisi baterai smartphone hingga 100 persen adalah keharusan. Faktanya, pemahaman seperti ini ternyata keliru lho.

Para ahli justru menyarankan untuk pengguna smartphone untuk mengisi daya sebanyak 30 persen sampai 80 persen.

Mengisi daya hingga 100 persen hanya akan memberikan daya berlebihan saat smartphone digunakan.

2. Membiarkan daya smartphone hingga 0 persen

Ilustrasi baterai smartphone. (Mac Poin)

Kesalahan lainnya yang tidak kamu sadari dapat merusak baterai perangkat adalah menggunakan smartphone hingga kehabisan daya atau hingga 0 persen.

Membiarkan daya smartphone hingga 0 persen akan mengakibatkan ion lithium dalam baterai menjadi mudah menguap dan rusak.

Bahaya kan?

3. Terlalu sering menggunakan power bank

Ilustrasi mengisi daya smartphone dengan power bank. (Mogix Accessories Blog)

Salah satu perangkat pendukung yang sering digunakan untuk menyelamatkan baterai smartphone yang cepat habis adalah power bank.

Untuk kamu yang addict, sudah merupakan kewajiban untuk sedia power bank saat melakukan perjalanan jauh.

Tanpa disadari, penggunaan yang terlalu sering dapat menjadi salah satu penyebab baterai smartphone mudah rusak.

Sebaiknya gunakan power bank dalam keadaan mendesak saja.

4. Mengisi daya smartphone di dekat alat elektronik lainnya yang mudah panas

Ilustrasi mengisi daya smartphone. (Pixabay)

Kebiasaan mengisi daya smartphone di dekat dengan beberapa alat elektronik ternyata sangat berbahaya lho.

Alat elektronik seperti kulkas, televisi, atau laptop biasanya menimbulkan panas dalam waktu yang lama.

Bayangkan jika panas dari alat elektronik ini berada di dekat smartphone kamu saat sedang melakukan proses pengisian daya.

5. Mengisi daya smartphone tanpa melepas casing

ilustrasi mengisi daya smartphone. (Freerange Stock)

Simple tapi paling sering terlupakan, kamu pasti terbiasa mengisi daya smartphone tanpa melepas casing yang terpasang.

Padahal melepas casing adalah hal yang penting lho. Keberadaan casing membuat panas pada sisi bawah smartphone menjadi tertahan.

Karena itu, sebaiknya gunakan casing dengan desain yang lebih tipis dan tidak terlalu tebal. Okay?

6. Menggunakan charger palsu

Ilustrasi mengisi daya smartphone. (Unsplash)

Sudah jelas jika menggunakan charger palsu, jangan bermimpi smartphone kamu akan memiliki umur panjang.

Penggunaan charger dengan kualitas di bawah standar bisa membuat hubungan pendek listrik yang berakibat meledaknya perangkat lho.

Selain itu, baterai smartphone juga tidak akan terisi dengan optimal.

Itu tadi deretan kesalahan saat mengisi baterai smartphone. Memang efek buruk yang akan terjadi tidak akan secara langsung, namun secara perlahan. Wajib ubah kebiasaan ya.

BACA SELANJUTNYA

Salah Satu Negara Bagian di AS Menentang Penjualan Kendaraan Listrik, Ini Sebabnya