Minggu, 28 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Senin, 01 Oktober 2018 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Wilayah Sulawesi diguncang gempa berkekuatan 7,7 SR yang disusul tsunami pada Jumat, 28 September 2018. Saat itu dikabarkan bahwa jaringan telekomunikasi terputus akibat dari terputusnya kabel fiber optik milik PLN.

Hingga kini Kementrian Komunikasi dan infomatika (Kominfo) masih terus dalam masa perbaikan, tercatat 50 persen operator telekomunikasi telah aktif.

Selama pemulihan komunikasi tersebut, Kominfo memanfaatkan telepon satelit untuk membantu proses koordinasi dan komunikasi di daerah yang terkena bencana.

Sebanyak 31 unit telepon satelit dikirim oleh Kominfo ke daerah bencana Sualawesi Tengah dari Jakarta.

Tidak hanya itu, Kominfo juga mengirim 100 telepon satelit sebelumnya yang digunakan untuk menangani gempa bumi di Lombok beberapa waktu lalu.

Telepon satelit. (Amazon.com)

Perangkat satelit tersebut berbeda dengan telepon yang biasa digunakan, dari desain saja tampilan perangkat ini berbeda dari biasanya.

Tampilannya mirip dengan ponsel jaman dahulu atau Handy Talky lengkap dengan antena.

Cara kerja telepon satelit ini adalah mengantarkan sinyal panggilan menuju satelit di luar angkasa dan dipantulkan kembali ke bumi.

Telepon jenis satelit ini dapat digunakan dalam jangkauan yang luas dan dapat digunakan di daerah pegunungan, pedalaman hingga tengah lautan yang tidak memiliki sinyal.

Biasanya telepon satelit yang saat ini digunakan untuk alat komunikasi di daerah bencana Sulawesi ini menggunakan operator komunikasi seperti Inmarsat, Thuraya, Iridium dan Globalstar.

BACA SELANJUTNYA

Mahfud MD: Anggaran Pembangunan BTS Kominfo Rp 3-4 T Cukup, Bukan Rp 10 T