Hitekno.com - Speaker Amazon Echo akan menjadi saksi penting dalam sebuah pembunuhan yang terjadi di Farmington, New Mexico, Amerika Serikat.
Pekan lalu (09/11/2018), seorang hakim di New Hampshire meminta rekaman dari speaker Amazon Echo untuk mengungkap kasus pembunuhan di Farmington.
Pihak berwenang yakin bahwa rekaman itu dapat memberi informasi yang dapat menempatkan pembunuh di balik jeraji besi.
Kasus ini menjadi pisau bermata dua khususnya bagi privasi atau keamanan data pelanggan dan interferensi pemerintah AS dalam melibatkan perusahaan teknologi.
Baca Juga
Speaker Amazon Echo akan menjadi saksi kunci dalam sidang pembunuhan yang terjadi Januari 2018.
Timothy Verrill didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama oleh jaksa agung New Hampshire terkait dengan kematian dua wanita.
Dua korban yang bernama Christine Sullivan dan Jenna Pellegrini ditemukan dalam keadaan meninggal di halaman belakang pacar Sullivan, Dean Smoronk.
Verrill ditemukan pada video CCTV rumah bertemu dengan Sullivan dan Pellegrini.
Beberapa jam kemudian, dia juga terlihat membeli perlengkapan pembersih di sebuah toko dan kembali ke rumah.
Setelah Smoronk menelepon 911 untuk melaporkan pacarnya hilang, polisi menemukan mayat-mayat itu dan menemukan speaker Amazon Echo di dapur.
Jumat lalu (09/11/2018), hakim memerintahkan Amazon untuk menyerahkan rekaman pada speaker Amazon Echo.
Selain itu, hakim juga meminta informasi dari smartphone yang terhubung dengan speaker Amazon Echo pada saat pembunuhan terjadi.
Dikutip dari Vox, rekaman dari speaker Amazon Echo sangat berguna untuk mengajukan kasus baru terhadap Verill. Persidangan Verill akan dimulai lagi pada Mei 2019.
Sidang itu akan mengungkap rincian yang terjadi selama dan setelah pembunuhan. Selain itu, sidang akan mengungkap ''kemungkinan pemindahan mayat dari dapur''.
Perpindahan mayat diketahui akan terungkap ketika rekaman dari Amazon Echo dibuka.
Amazon mengatakan bahwa mereka tidak akan merilis informasi pelanggan tanpa permintaan hukum yang sah dan mengikat yang disajikan dengan benar pada perusahaannya.
Mereka menunggu setelah dilayangkan suatu mosi yang diberikan kepada perusahaan mereka.
Kasus ini mirip dengan kasus yang menjerat Apple di tahun 2015. Perangkat iPhone dari pelaku penembakan massal dipaksa untuk dibuka oleh pihak berwenang.
Apple akhirnya menolak karena itu terkait data pelanggan yang mereka junjung tinggi. Akhirnya, FBI menyewa hacker untuk membongkar isi dari perangkat iPhone tersebut.
Makin menarik jika kita bertanya apakah kasus Apple akan seperti kasus pada speaker Amazon Echo.
Terkini
- Western Digital Luncurkan Desktop SSD 8TB, Cek Berapa Harganya
- MediaTekDimensity 9300+ Resmi Dikenalkan, Tawarkan Peningkatan Performa Pemrosesan AI Generatif
- Lindungi Data, Cara Menggunakan Secure Folder di Samsung Galaxy A55 5G
- Xiaomi Hadirkan Monitor Baru untuk Produktivitas dan Gaming
- Desain Ultra Slim Berbaterai Besar, Cek Berapa Harga Vivo V30e di Indonesia
- Harga Xiaomi Pad 6S Pro 12.4 di Indonesia, Tablet Layar Lebar untuk penuhi produktivitas dan kreativitas
- Hollyland Pyro H, Solusi Wireless Video Transmitter 4K
- Xiaomi Pad 6S Pro Rilis ke Indonesia, Tablet Baru Ditenagai Snapdragon 8 Gen 2
- Coros Vertix 2S Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya
- Samsung Galaxy S24 Series Akhirnya Bisa Memakai Galaxy AI dengan Bahasa Indonesia
Berita Terkait
-
Hello Store Kini Jadi Tempat Servis iPhone, iPad, dan Mac
-
7 Alasan Kamu Harus Pindah ke iPhone, Ada Deretan Fitur yang Tidak Ada di Android
-
Pengusaha Hong Kong Terlibat Penyelundupan Produk Apple Senilai 2 Juta Dolar AS, Triknya Tak Terduga
-
Apple Mulai Perbarui Aplikasi Health, Fitur Lebih Interaktif
-
iPhone SE Generasi Terbaru Disinyalir Belum akan Nongol hingga Tahun Depan
-
Update Harga iPhone 11 Pro Max Juni 2023, Apakah Masih Layak Beli?
-
Harga iPhone 11 Pro Max Sekarang, Masih Layak Beli?
-
Headset VR Anyar, Layar Apple Vision Pro Bawa Refresh Rate 90Hz
-
Nggak Nyangka, Chipset Snapdragon 8 Gen 2 Ternyata Lebih Mahal dari A16 Bionic
-
Daftar Perangkat yang Mendukung iPadOS 17, Versi Lawas Nggak Masuk!