Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan : Jum'at, 21 Desember 2018 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Penjualan iPhone 7 dan 8 mulai dihentikan di beberapa negara. Setelah Cina, kini menyusul Apple hentikan penjualan iPhone 7 dan 8 di Jerman. Penghentian penjualan iPhone 7 dan 8 ini bukan tanpa maksud, ada sesuatu di baliknya.

Ternyata, penarikan tersebut dilakukan setelah Qualcomm memenangkan kasusnya dengan Apple di Pengadilan Distrik Munich.

Pengadilan menemukan bahwa Apple melanggar teknologi milik Qualcomm terkait dengan penghematan daya di smartphone.

Apple iPhone 8. (Apple).

Dilansir dari Suara.com, Apple mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya berencana mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Selama proses pengajuan banding, Apple akan menghentikan penjualan iPhone 7 dan 8 di 15 toko Apple yang ada di Jerman.

Namun, model iPhone XS dan XR terbaru masih akan dijual dan Apple mengatakan semua model iPhone akan tetap tersedia melalui operator seluler dan peritel pihak ketiga di 6.000 lokasi di Jerman.

Sebelumnya, Qualcomm juga telah memenangkan kasus ini dari Apple di Cina. Sebanyak empat anak perusahaan Apple di Cina diminta menghentikan impor atau menjual iPhone karena pelanggaran paten.

Apple iPhone 7

Apple dilaporkan berencana mengeluarkan pembaruan perangkat lunak di Cina untuk mengubah teknologinya sehingga terhindar dari pelanggaran paten dengan Qualcomm.

Perseteruan Apple dan Qualcomm ini sudah terjadi sejak awal tahun 2017. Kedua belah pihak menolak mengalah dalam kasus sengketa atas royalti paten iPhone.

Sementara itu, dilansir Engadget, seorang hakim federal di San Diego kembali menjadwalkan persidangan untuk kedua perusahaan tersebut pada tanggal 15 April 2019.

Tulisan mengenai penghentian penjualan iPhone 7 dan 8 ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Apple Hentikan Penjualan iPhone 7 dan 8 di Jerman, Kenapa?

BACA SELANJUTNYA

Update Harga iPhone 11 Pro Max Juni 2023, Apakah Masih Layak Beli?