Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ren Zhengfei, pendiri Huawei Technologies baru saja membuat pernyataan yang akan membuat telinga negara Barat terutama Amerika Serikat ''panas''. Bagaimana tidak, ia menyindir negara-negara tersebut sebagai ''bodoh'' apabila tidak menggunakan produknya.
Di dalam wawancara TV pertamanya di CCTV (China Central Television), Zhengfei mengatakan bahwa solusi nirkabel 5G Huawei adalah kelas dunia.
Ia mengklaim bahwa teknologi perusahaannya akan memecahkan masalah yang dihadapi banyak negara Barat dalam koneksi 5G.
Pria berusia 74 tahun itu juga mengatakan bahwa teknologi 5G milik Huawei dapat memecahkan masalah konektivitas 5G di negara Barat terutama di daerah pedesaan.
Baca Juga
''Mereka bodoh dan akan kehilangan uang jika mereka tidak membeli (produk kami)'', kata Ren Zhengfei kepada reporter CCTV.
Ia yakin tentang posisi kompetitif Huawei dalam pengembangan nirkabel dan 5G bila dibandingkan dengan pesaing global mereka.
Zhengfei jarang berbicara kepada media sejak mendirikan Huawei pada tahun 1987.
Kini ia mulai terbuka dengan memulai kampanye hubungan masyarakat untuk membangun kembali citra perusahaan.
Pekan lalu, Zhengfei sudah berbicara dengan setidaknya tiga kelompok wartawan, termasuk dengan media internasional yang mengajukan pertanyaan.
Ia mengaku ''dipaksa'' untuk melakukannya oleh tim humas Huawei agar menyetujui wawancara.
Itu ia lakukan karena perusahaan ''dalam tahap transisi'' menyikapi gelombang serang yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Seperti yang telah diketahui, negara-negara Barat terutama AS melarang produk dan infrastruktur Huawei terutama teknologi 5G-nya untuk digunakan di negara tersebut.
Dikutip dari SCMP, Inggris, Jerman, Australia, Selandia Baru dan Kanada mengikuti jejak Amerika Serikat untuk melarang produk Huawei.
Menyikapi krisis tersebut, pendiri Huawei itu menyatakan akan fokus pada negara-negara yang ingin membeli produk mereka.
Namun terlepas dari tekanan besar itu, Huawei mengatakan bahwa mereka ''pasti akan menjual produknya'' sekalipun jika mereka menolaknya.
Huawei mengatakan demikian karena mereka termasuk perusahaan pasar dan termasuk ''customer-centric''.
Terkait dengan 180 ribu karyawan yang dimiliki oleh Huawei, Zhengfei menjelaskan bahwa perusahaannya ''bengkak'' atau kelebihan pegawai.
Untuk menghadapi krisis tersebut, pendiri Huawei akan mencoba melakukan reformasi untuk meningkatkan tingkat efisiensi perusahaan.
Terkini
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
- Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
- Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
- Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
- Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
Berita Terkait
-
Huawei MateBook D 14, Laptop Premium Bobot Ringan dan Performa Kencang
-
Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya
-
Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
-
Resmi Rilis ke Indonesia, Cek Apa yang Ditawarkan Huawei FreeBuds Pro 3
-
Huawei MateBook D 16 Terbari Hadir Resmi di Indonesia, Layar Besar namun Ringan
-
Huawei Watch Fit SE Resmi Hadir di Indonesia, Cek Berapa Harganya?
-
Huawei MatePad 11 PaperMatte Edition, Hadir dengan Layar Bertekstur Serasa Kertas
-
Huawei Watch GT 4 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Cek Berapa Harga Smartwatch Ini
-
Huawei Watch GT 4 Rilis di Indonesia, Smartwatch Berdesain Elegan
-
Huawei MatePad 11.5 Resmi Rilis di Indonesia, Tablet Rasa Laptop