Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 24 Januari 2019 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Ren Zhengfei, pendiri Huawei Technologies baru saja membuat pernyataan yang akan membuat telinga negara Barat terutama Amerika Serikat ''panas''. Bagaimana tidak, ia menyindir negara-negara tersebut sebagai ''bodoh'' apabila tidak menggunakan produknya.

Di dalam wawancara TV pertamanya di CCTV (China Central Television), Zhengfei mengatakan bahwa solusi nirkabel 5G Huawei adalah kelas dunia.

Ia mengklaim bahwa teknologi perusahaannya akan memecahkan masalah yang dihadapi banyak negara Barat dalam koneksi 5G.

Pria berusia 74 tahun itu juga mengatakan bahwa teknologi 5G milik Huawei dapat memecahkan masalah konektivitas 5G di negara Barat terutama di daerah pedesaan.

''Mereka bodoh dan akan kehilangan uang jika mereka tidak membeli (produk kami)'', kata Ren Zhengfei kepada reporter CCTV.

Ia yakin tentang posisi kompetitif Huawei dalam pengembangan nirkabel dan 5G bila dibandingkan dengan pesaing global mereka.

Zhengfei jarang berbicara kepada media sejak mendirikan Huawei pada tahun 1987.

Ilustrasi perusahaan Huawei Technologies. (Ittenbrechbuehl)

Kini ia mulai terbuka dengan memulai kampanye hubungan masyarakat untuk membangun kembali citra perusahaan.

Pekan lalu, Zhengfei sudah berbicara dengan setidaknya tiga kelompok wartawan, termasuk dengan media internasional yang mengajukan pertanyaan.

Ia mengaku ''dipaksa'' untuk melakukannya oleh tim humas Huawei agar menyetujui wawancara.

Itu ia lakukan karena perusahaan ''dalam tahap transisi'' menyikapi gelombang serang yang dilakukan oleh Amerika Serikat.

Seperti yang telah diketahui, negara-negara Barat terutama AS melarang produk dan infrastruktur Huawei terutama teknologi 5G-nya untuk digunakan di negara tersebut.

Dikutip dari SCMP, Inggris, Jerman, Australia, Selandia Baru dan Kanada mengikuti jejak Amerika Serikat untuk melarang produk Huawei.

Ilustrasi teknologi 5G. (Neowin)

Menyikapi krisis tersebut, pendiri Huawei itu menyatakan akan fokus pada negara-negara yang ingin membeli produk mereka.

Namun terlepas dari tekanan besar itu, Huawei mengatakan bahwa mereka ''pasti akan menjual produknya'' sekalipun jika mereka menolaknya.

Huawei mengatakan demikian karena mereka termasuk perusahaan pasar dan termasuk ''customer-centric''.

Terkait dengan 180 ribu karyawan yang dimiliki oleh Huawei, Zhengfei menjelaskan bahwa perusahaannya ''bengkak'' atau kelebihan pegawai.

Untuk menghadapi krisis tersebut, pendiri Huawei akan mencoba melakukan reformasi untuk meningkatkan tingkat efisiensi perusahaan.

BACA SELANJUTNYA

Huawei MatePad 11 PaperMatte Edition, Hadir dengan Layar Bertekstur Serasa Kertas