Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Posisi Huawei sedang susah setelah Google memutuskan kerja sama dan mencabut lisensi Android. Menyusul Google, pemasok chip seperti Intel, Qualcomm, dan Broadcom juga ikutan memutuskan hubungan dengan Huawei.
Dicabutnya lisensi Android oleh Google saja pasti membuat Huawei kesulitan di sisi software. Kini di sisi hardware juga ikutan tertekan dengan hengkangnya pemasok chip ternama ini.
Menurut laporan Bloomberg, karyawan yang bekerja di seluruh perusahaan pembuat chip di Amerika Serikat diberitahu bahwa perusahaan mereka akan membekukan penawaran pasokan dengan Huawei sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Di sisi lain, dilaporkan bahwa Huawei juga telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal ini dengan menimbun chip dari pemasok Amerika Serikat untuk bertahan setidaknya dalam tiga bulan.
Baca Juga
Huawei masih dapat menggunakan cadangan chip tersebut untuk perangkatnya sembari menunggu kabar lebih lanjut, apakah pelarangan ini hanyalah taktik untuk menakut-nakuti atau pengenaan permanen dari pemerintah Amerika Serikat.
Pada bulan Maret lalu, melihat bagaimana Google memutuskan hubungan kerja sama dengan Huawei, perusahaan China itu mengaku telah mengembangkan sistem operasi miliknya sendiri untuk platform Android dan Windows.
Dilansir dari The Verge, Huawei mengklaim bahwa pihaknya mulai mengerjakan sistem operasi tersebut pada awal tahun 2012 ketika Amerika Serikat melakukan investigasi terhadap Huawei dan ZTE.
Microsoft sendiri belum mengomentari apakah perusahaannya akan terus menyediakan sistem operasi Windows untuk laptop Huawei, tetapi kemungkinan besar Microsoft juga akan mematuhi perintah pemerintah Amerika Serikat.
Upaya pemerintah Amerika Serikat sendiri dalam melarang penggunaan perangkat Huawei telah berlangsung lama.
Sebelumnya, perusahaan induk Google, Alphabet Inc, telah menangguhkan sejumlah bisnisnya dengan raksasa teknologi China, Huawei.
Langkah ini disebut bisa membuat Huawei kehilangan akses ke sistem operasi ponsel terpopuler di dunia, Android.
Setelah Google, Intel, Qualcomm, dan Broadcom memutuskan kerja sama, apakah yang akan terjadi dengan Huawei ke depannya? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami)
Terkini
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
- Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
- Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
- Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
- Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
Berita Terkait
-
Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
-
Huawei MateBook D 14, Laptop Premium Bobot Ringan dan Performa Kencang
-
Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya
-
Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
-
Resmi Rilis ke Indonesia, Cek Apa yang Ditawarkan Huawei FreeBuds Pro 3
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Huawei MateBook D 16 Terbari Hadir Resmi di Indonesia, Layar Besar namun Ringan
-
CES 2024: Intel Pamerkan Solusi Komputasi Terbaru untuk Mobile, Desktop, dan Edge
-
Asus Hadirkan Server dan Motherboard Server Berbasis Intel Xeon E-2400 Terbaru
-
Asus Hadirkan Server dan Motherboard Server Berbasis Intel Xeon E-2400