Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - DJI megumumkan perangkatnya akan lebih sulit terbang terlalu dekat dengan pesawat yang lebih besar. Pasalnya, perusahaan teknologi China mengumumkan pada hari Rabu bahwa semua Drone DJI yang memiliki berat lebih dari 250 gram termasuk setiap yang ditawarkan saat ini hingga 2020 nanti akan memiliki pendeteksi pesawat terbang dan helikopter.
Dilansir dari laman The Verge, drone baru DJI itu sekarang akan menyertakan sensor yang dapat menerima sinyal Siaran-Surveilans Tergantung Otomatis (ADS-B) yang dikirim oleh pesawat dan helikopter.
Teknologi yang direkomendasikan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk pesawat tradisional yang terbang melalui sejumlah wilayah udara dapat terkendali mulai Januari 2020 nanti.
Bahkan hal ini dapat digunakan oleh pengontrol lalu lintas udara untuk ketepatan real time dan kesadaran situasi.
Baca Juga
-
THR Mepet, Ini Rekomendasi 5 Smartphone Murah di Bawah Rp 1 juta
-
Diam-diam, Microsoft Hapus Laptop Huawei dari Web
-
ARM Putuskan Hubungan dengan Huawei, Nasib Chipset Kirin Suram
-
Bikin Ngakak, Begini Cara Cowok Jomblo Pacaran dengan Diri Sendiri
-
Lenovo Z6 Youth Edition Resmi Meluncur, Rusak Harga di Kelas Menengah
Drone DJI ini akan menggunakan detektor ADS-B yang disebut sebagai AirSense untuk mengingatkan pilot ketika sebuah pesawat atau helikopter berada di sekitar perangkatnya.
Administrasi Penerbangan Federal tidak diwajibkan ADS-B pada drone, tetapi DJI telah memiliki teknologi yang diinstal pada beberapa penawaran yang lebih profeional dari perusahaan, seperti Matrice 200 dan Mavic 2 Enterprise.
Sebelumnya drone DJI sudah memiliki banyak fitur seperti penghindaran rintangan, geofencing, batas ketinggian dan kemampuan secara otomatis kembali ke tempat tinggal landas.
Tetapi ini belum cukup untuk menghentikan pilot drone yang tidak berpengalaman atau sembrono terbang terlalu dekat bahkan melakukan kontak dengan pesawat terbang dan helikopter.
Drone dengan detektor ini hanya akan mendapat sinyal ADS-B, sehingga mereka tidak akan dapat mentransmisikan lokasi mereka ke pengontrol lalu lintas udara.
Artinya teknologi ini tidak akan berbuat banyak untuk mengubah laporan tentang drone terdekat yang telah menutup bandara.
Terkini
- Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
- Qualcomm Hadirkan Model AI Meta Llama 3 untuk Perangkat yang Ditenagai Snapdragon
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
- Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
Berita Terkait
-
Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
-
Resmi Dipasarkan, Cek Harga DJI Mavic 3 Pro di Indonesia
-
Mitos Raksasa Laut Dibongkar Ilmuwan, Ternyata Cuma Ikan Paus
-
Penyumbang Drone di Ukraina, Startup Ini Dapat Suntikan Dana Triliunan Rupiah
-
Microsoft Pakai ChatGPT untuk Kendalikan Robot, Ngeri-Ngeri Sedap
-
Erajaya Active Lifestyle Resmi Menawarkan Drone Mungil DJI Mini 2 SE
-
Jangkau Arab Saudi, Terra Drone Raih Pendanaan dari Anak Usaha Aramco
-
5 Drone Murah di Bawah 500 Ribuan, Cocok untuk Pemula
-
Keberadaanya Sempat Jadi Misteri, Drone Antariksa Otonom Amerika Kembali setelah 2,5 Tahun Mengorbit
-
Resmi Meluncur, Ini Fitur dan Harga DJI Mavic 3 Enterprise Series