Sabtu, 27 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 23 Mei 2019 | 19:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Seperti diberitakan sebelumnya, Google bakal mencabut lisensi Android dari Huawei. Bisakah Huawei garap smartphone Android tanpa Google yang memberikan lisensi?

Tentu saja bisa, karena Android adalah sistem operasi open source. Dengan kata lain, source code Android ini terbuka dan bebas digunakan siapa saja.

Jika mau, Huawei juga bisa membuat sistem operasi lain berbasiskan source code Android. Atau cukup memakai Android Murni saja.

Semua orang boleh mengembangkan dan menggunakan sistem operasi Android, termasuk Huawei. Lalu kenapa harus takut diputus hubungan dengan Google?

Yang jadi bagian penting dari smartphone Android saat ini adalah layanan dari Google. Dari Google Play Service termasuk Google Play Store, Gmail, Gmaps, dan layanan Google lainnya.

Juga dari sisi keamanan, ada Google Play Protect dan update security patch. Selain itu, Google juga memberikan dukungan untuk pabrikan yang mengembangkan smartphone Android.

Tanpa kerja sama dengan Google, Huawei akan kehilangan dukungan dan layanan Google di atas. Namun Huawei tetap bisa membuat smartphone Android.

Smartphone Android dengan aplikasi Google. (HiTekno.com)

Smartphone Android tetap bisa dibuat dan dipasarkan tanpa dukungan dan layanan Google. Hal ini banyak ditemukan pada smartphone Android di pasar China.

Jika membeli beberapa smartphone Android di China, beberapa tidak memiliki layanan google di dalamnya. Termasuk Google Play Store, bahkan YouTube.

Sebagai gantinya, ada beberapa App Store lain disediakan oleh produsen smartphone. Seperti Xiaomi App Store dan Huawei juga punya store sendiri.

Atau bahkan cara ekstremnya, Huawei bisa membuat sistem operasi lain seperti HongMeng yang telah lama mereka kembangkan di China.

Di sisi Software, Huawei cukup aman untuk tetap bisa membuat smartphone Android tanpa Google. Namun bagaimana dengan sisi Hardware untuk smartphone mereka?

Logo Huawei. (Huawei)

Intel, Qualcomm, dan Broadcom juga ikut menghentikan kerja sama dengan Huawei. Ketiganya adalah produsen chip dan suplier chip yang banyak dipakai smartphone.

Namun tenang, Huawei juga Huawei punya HiSilicon. Anak perusahaan Huawei ini telah bisa mendesain chip sendiri bahkan bisa bersaing dengan Qualcomm.

Salah satunya adalah HiSilicon Kirin 980 yang dipakai smartphone flagship Huawei. Dan chipset Kirin lainnya yang bayak dipakai smartphone Android Huawei.

Perusahaan ini tak hanya punya desain chip sendiri, namun juga bisa mendesain modem. Bahkan sudah bisa menghadirkan modem 5G yang jadi pesaing Qualcomm.

Produksi chipset HiSilicon sendiri dikerjakan oleh TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company), perusahaan semikonduktor berbasis di Taiwan.

Banyak chip smartphone dan memory yang kini dikerjakan TSMC. Termasuk Qualcomm, AMD, Nvidia, mempercayakan produksi chip mereka ke TSMC.

Silikon wafer TSMC untuk chip. (TSMC)

Nampaknya produksi chipset Kirin yang digunakan Huawei aman dong? Eits, tunggu dulu. Chip mobile yang kini banyak digunakan memakai arsitektur ARM.

Mayoritas sistem operasi mobile seperti Android dan iOS juga berjalan di atas chip atau prosesor dengan arsitektur ARM. Dan dibutuhkan lisensi dari ARM untuk membuat prosesor ini.

Lalu ARM sendiri adalah perusahaan berbasis di Inggris yang dimiliki SoftBank, raksasa teknologi asa Jepang. Namun ARM punya fasilitas riset yang berada di Amerika Serikat.

Berita terbaru, ARM juga memerintahkan karyawannya untuk memutuskan kerja sama dengan Huawei. Karena teknologi arsitektur ARM mereka dibuat di fasilitas riset tersebut.

Dengan akta lain, HiSilicon tak bisa menggunakan lisensi ARM untuk chip mereka. Masa depan chipset Kirin pun makin suram tanpa lisensi ARM.

Chip ARM Cortex-A76. (ARM)

Cara lainnya adalah memakai chip produksi perusahaan lain yang bukan berasal dari China. Seperti MediaTek dari Taiwan, atau Spreadtrum dari China.

Namun susah juga, karena dalam chpset MediaTek maupun Spreadtrum terdapat banyak komponen yang memakai teknologi Amerika Serikat. Termasuk lisensi ARM di dalamnya.

Nampak pemerintah Amerika Serikat telah membuat Huawei terpepet baik dari sisi Software maupun Hardware terkait smartphone Android.

Di sisi software mereka kehilangan akses layanan Google. Di sisi hardware, mereka tak bisa memakai chip dan teknologi dari Amerika Serikat.

Dengan himpitan ini, apakah Huawei akan berhenti memproduksi smartphone Android tanpa Google ke depannya? Atau tetap bertahan dengan ivonasi mereka?

BACA SELANJUTNYA

Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya