Senin, 29 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 31 Mei 2019 | 19:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Berulang kali kita bisa melihat smartphone Xiaomi dicap sebagai hape gaib. Anehnya, sesama produsen smartphone China, Vivo, justru sangat jarang mengalaminya.

Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa hal itu ada hubungannya dengan strategi manufaktur produsen smartphone China.

Sebagian besar produsen smartphone China, termasuk pemain besar seperti Xiaomi, Huawei dan Samsung, mengandalkan ODM untuk merancang dan membuat smartphone mereka.

ODM (Original Design Manufacturer) mengurus keseluruhan desain dan keperluan untuk memproduksi smartphone yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Dengan cara ini, perusahaan tidak perlu khawatir mengenai pengembangan pabrik atau manufaktur.

Itu membuat mereka dapat menghemat biaya serta memperpendek siklus pengembangan produk.

Lima pengiriman tertinggi smartphone global. (IDC)

Menurut data terbaru, smartphone Xiaomi ternyata terlalu bergantung pada ODM.

Bahkan ketergantungan Xiaomi pada outsourcing dianggap sebagai salah satu yang tertinggi di antara produsen smartphone di pasar global.

Xiaomi mengalihdayakan hampir 75 persen dari desain dan pembuatan smartphone ke ODM seperti Huaqin, Wingtech, dan Longcheer.

Ketiga perusahaan tersebut adalah tiga ODM teratas untuk pasar global saat ini.

Di sisi lain, Vivo justru tidak menggunakan ODM sama sekali.

Ketergantungan produsen smartphone pada ODM. (Gizmochina)

Vivo dan Huawei adalah dua perusahaan dalam daftar pengiriman smartphone global teratas yang mengalami peningkatan YoY (Year over Year).

Menurut laporan terbaru, Vivo adalah satu-satunya produsen smartphone China yang merancang dan memproduksi smartphone mereka sendiri.

Dengan kata lain, keterlibatan ODM dalam memproduksi smartphone adalah 0 persen atau tidak ada sama sekali.

Jika salah satu model mengalami kekurangan pasokan, Vivo dapat secara cepat bekerja dengan pabrik-pabriknya untuk memperbaiki kesenjangan pasokan.

Dikutip dari Gizmochina, perusahaan besar lainnya seperti Nokia dan Oppo diketahui meningkatkan ketergantungan mereka terhadap ODM dalam dua tahun terakhir.

Redmi Note 7 sempat menjadi hape gaib. (mi.co.id)

Sementara Lenovo meraih angka tertiggi dengan tingkat ketergantungan mencapai 85 persen.

Permintaan smartphone Xiaomi dalam jumlah besar dan ketergantungan mereka tehadap ODM merupakan faktor utama mengapa smartphone mereka dijuluki "hape gaib".

Sepertinya Xiaomi harus banyak berinvestasi untuk mendirikan pabriknya sendiri sehingga nantinya smartphone Xiaomi tak dijuluki hape gaib lagi.

BACA SELANJUTNYA

HP Flagship Xiaomi 14 Siap Hadir ke Indonesia, Catat Tanggalnya