Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kasus pengembalian paket smartphone Huawei oleh FedEx ternyata berbuntut panjang. Kali ini, perusahaan pengiriman barang ini malah menggugat pemerintah Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, FedEx mengembalikan sebuah paket berisi smartphone Huawei P30 Pro. Paket ini awalnya hendak dikirimkan dari Inggris ke AS.
FedEx mengaku tidak bisa mengirimkannya karena alasan persoalan antara pemerintah AS dengan China dan Huawei. Karena itu paket smartphone Huawei P30 Pro tersebut dikembalikan.
Setelah kasus ini, FedEx menjadi sorotan bahkan dianggap sebagai pihak yang disalahkan. Terlebih lagi perusahaan pengiriman barang lain tetap bersedia mengirimkannya.
Baca Juga
-
Makin Drama, FedEx Tolak Antar Smartphone Huawei dari Inggris ke AS
-
Tak Bela Huawei, Tapi Intel dan Qualcomm Lobi AS Cabut Larangan
-
Ini Alasan Negara Asia Memilih Abaikan Seruan AS untuk Boikot Huawei
-
Tak Mau Bergantung ke Google Play Store, Ini Langkah yang Diambil Huawei
-
Aksi Google Bela Huawei, Lobi AS untuk Cabut Larangan
Namun kini, FedEx dilaporkan melayangkan gugatan kepada Departemen Perdagangan AS karena melakukan pemberlakuan larangan ekspor.
Melansir dari Tech Crunch, gugatan FedEx ini diterima pengadilan distrik Columbia. Perusahaan ini menuntut peraturan larangan ekspor yang diatur dalam Peraturan Administrasi Ekspor (EAR) yang didapatkan FedEx.
"Kami menghubungi Departemen Perdagangan hari ini dan mengatakan bahwa meningkatnya pembatasan ekspor impor dalam berbagai sengketa geopolitik dan perdagangan hanya menciptakan beban bagi FedEx," kata CEO FedEx, Fred Smith kepada Fox News.
Lebih lanjut lagi, FedEx juga telah berusaha mematuhi undang-undang dan peraturan ekspor impor AS untuk menyaring pengiriman yang masuk dalam blacklist.
Namun menurut bos FedEx, pemerintah AS mengharapkan perusahaan untuk bertindak dan membuat peraturan khusus didasarkan oleh hukum ekspor impor ini.
"FedEx meruapakan perusahaan transportasi bukan agen penegak hukum," ungkap Fred Smith.
Menurut laporan The Verge, pemerintah China ingin menyelidiki FedEx. China curiga FedEx menolak paket smartphone Huawei ini sebagai langkah yang sama seperti Presiden AS Donald Trump memblokir perusahaan teknologi ini.
Bahkan China menanggapi serius masalah FedEx ini sebagai pelanggaran hak dan kepentingan konsumen yang sah. Hal ini membuat perusahaan pengiriman barang ini makin terpojok.
Nampaknya kelanjutan drama smartphone Huawei ini makin memanaskan suasana. Kita tunggu saja apa sikap pemerintah AS pada gugatan FedEx tersebut.
Terkini
- Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
- Qualcomm Hadirkan Model AI Meta Llama 3 untuk Perangkat yang Ditenagai Snapdragon
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
- Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
Berita Terkait
-
Pemerintah AS Kepergok Beli Data Personal Warga, Ngeri!
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Elon Musk Terkejut dengan Akses Pemerintah AS ke Twitter setelah Membeli Platform
-
Efek Sanksi AS: Begini Perubahan Pendapatan yang Dialami oleh Huawei
-
Usai Piranti 5G, Teknologi 4G Huawei akan Jadi Sasaran Hukuman AS
-
Pemerintah AS Larang Pegawainya Instal TikTok, Ini Alasannya
-
Cara Cek Ongkir JNE, Lengkap Langkah-langkahnya
-
Akhirnya AS Resmi Hapus Xiaomi dari Daftar Hitam
-
Bersiap, Jasa Pengiriman Barang dengan Drone Hadir di Indonesia
-
Ini Alasan Pemerintah AS Desak Pemblokiran TikTok Segera Berlaku