Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini : Kamis, 04 Juli 2019 | 13:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kabar baik terus berdatangan pada pengguna Huawei akhir-akhir ini, setelah dihantam peraturan perdagangan Amerika Serikat beberapa waktu lalu dan ditinggalkan merek-merek besar.

Kini pengguna Huawei akan dibagikan penawaran menarik dengan mendapatkan minuman gratis di kedai ParTea di Singapura.

Diketahui pembuat smartphone China ini bekerja sama dengan teh ParTea buatan sendiri selama dua akhir pekan pada Juli ini.

Mereka menawarkan pengguna Huawei untuk memilik minuman apa pun pada menu.

Caranya sangat mudah, pengguna Huawei cukup membawa ponselnya yang tersedia di konter minuman dan mendaftarkan sebagai anggota partea untuk menebus minuman.

Namun setiap outlet partea membatasi hanya 300 pelanggan pertama yang akan mendapatkan minuman gratis ini.

Penawaran ini berlaku hari Jumat hingga Minggu sampai tanggal 14 Juli ini. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, mampir di sini.

Minuman gratis untuk pengguna Huawei. (ParTea)

Vendor smartphone Huawei belum lama ini terlibat perselisihan dengan Amerika Serikat, namanya masuk dalam nama perusahaan ini dalam daftar hitam perdagangan di Amerika Serikat. Dampak besar dari keputusan ini adalah pemutusan kerja sama antara Android dan Huawei.

Daftar hitam perdagangan ini dikeluarkan secara resmi oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat.

Dalam daftar tersebut terlihat berbagai nama perusahaan yang tidak lagi bisa membeli teknologi dari perusahaan Amerika Serikat tanpa persetujuan pemerintah.

Sebelumnya, sebuah restoran di Meksiko bernama Taqueria Tachitos belum lama ini membagikan burrito gratis untuk pengguna smartphone Huawei.

Berita terbaru mengenai kasus ini dalam gelaran KTT G20 yang dilaksanakan di Jepang, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan bahwa Huawei akan diizinkan untuk bekerja sama dengan Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat lagi.

BACA SELANJUTNYA

Walau Dibenci Pemerintah AS, Warga Amerika Rupanya Banyak yang Pro TikTok