Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 26 Agustus 2019 | 12:35 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Huawei sempat terancam blokade dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengakses teknologi dari negara tersebut. Termasuk Google, tak bisa memberikan layanannya.

Situasi ini mendorong Huawei untuk mengembangkan sendiri sistem operasi sebagai pengganti Android. Terlahirlah HarmonyOS dari HongMengOS di China.

Namun kini diketahui pemerintah AS mulai melunak pada perusahaan asal China ini. Huawei telah mendapatkan akses dan layanan Google kembali untuk sementara.

Meski Huawei telah bisa mendapatkan akses layanan Google dan Android, perusahaan asal china tetap tidak pada posisi aman untuk pasar smartphone Barat (Amerika Utara dan Eropa).

Menurut majalah bisnis Forbes menyebutkan kalau Huawei tak akan mampu bertahan di pasar smartphone Barat tanpa Google.

"Huawei adalah pabrikan elektronik yang sedang memulai mengambangkan sistem operasi alternatif untuk Android dari Google dan iOS dari Apple" kata Analis senior dan Ekonom, Ted Bauman dari Bayan Hill Publishing.

"Google, di sisi lain, adalah perusahaan teknologi dengan minat di berbagai bidang. Google memilih uang tunai besar dari monopoli search engine. Juga pemain penting dalam cloud computing. Ini memberi Google beragam aliran pendapatan yang membantunya dalam perang harga dengan Huawei," lanjutnya.

Logo Huawei. (Huawei)

Ted Bauman mengungkap bahwa dengan bantuan China, Huawei masih dapat membangun keuntungan yang kuat di pasar negara tersebut.

Di China, Huawei dapat mengandalkan dukungan teknis yang kuat dan akumulasi modal untuk membentuk pertahanan terhadap Google setelah perang dagang usai.

"Tapi ini adalah hipotesis. (dengan melakukannya, Huawei pada dasarnya menyerahkan pasar Barat kepada Google dan Apple). Huawei (hanya) fokus pada pasar domestik China, dan pasar Asia juga Afrika," ungkap analis ini.

Menurut Clement Thibault, analis dari Investing.com mengungkapkan kalau Huawei akan berjuang untuk menyaingi Google.

Namun secara umum, analis ini percaya kalau Huawei harus bekerja sama dengan Google jika ingin bersaing di pasar smartphone Barat.

Logo Huawei. (Huawei)

Di lain pihak, Huawei sendiri berulang kali mengungkapkan keinginannya untuk tetap bersama Google dengan Androidnya. Namun jika ada penghalang dari pemerintah AS, perusahaan asal China ini punya plan-B.

BACA SELANJUTNYA

Huawei MateBook D 16 Terbari Hadir Resmi di Indonesia, Layar Besar namun Ringan