Selasa, 16 April 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 30 September 2019 | 10:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Huawei masih belum sepenuhnya lepas dari tekanan Amerika Serikat (AS). Terlebih dalam pemasaran teknologi dan jaringan 5G.

Namun perusahaan asal China ini tak tinggal diam dan memulai proyek kemandiriannya dari ketergantungan teknologi AS. Terutama dalam jaringan 5G yang jadi andalan mereka.

Bukan cuma dalam menghadirkan smartphone 5G, namun juga dalam base transceiver station (BTS). Bisakah Huawei lepas dari ketergantungan teknologi AS ini?

Mengutip dari Gizmochina, CEO Huawei, Ren Zhengfei mengklaim mereka telah melakukan pengembangan BTS jaringan 5G tanpa memakai komponen AS.

Sebelumnya di awal bulan, Huawei mengumumkan telah mendistribusikan lebih dari 200 ribu BTS jaringan 5G ke berbagai wilayah.

Selain itu, raksasa teknologi asal China ini juga mendapatkan lebih dari 50 kontrak jaringan 5G di berbagai negara.

Ren Zhengfei juga mengklaim kalau produksi massal BTS jaringan 5G tanpa komponen AS akan dimulai pada Oktober 2019 ini.

Bos Huawei, Ren Zhengfei. (Huawei)

Bos Huawei ini mengklaim kalau mereka akan memulai produksi BTS jaringan 5G tanpa teknologi AS ini dengan target 5.000 unit perbulannya.

Bahkan bos Huawei ini menargetkan akan memproduksi 1,5 juta BTS jaringan 5G di tahun depan. Dan ingin mendistribusikan ke berbagai negara.

Seperti diketahui, karena perang dagang AS-China dan pembatasan dari negara tersebut membuat Huawei mulai proyek-proyek kemandiriannya.

Huawei mulai mengurangi ketergantungan pada teknologi AS, dimulai dari pengembangan HarmonyOS. Lalu kini BTS jaringan 5G tanpa komponen AS.

BACA SELANJUTNYA

Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya