Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kawasan udara terlarang di Istana Merdeka diperlua hingga radius 5 NM atau setara 9,25 kilometer. Peraturan ini disampaikan langsung oleh Manager Humas Airnav Indonesia, Yohanes Sirait.
Hal tersebut merujuk pada prosedur pengamanan presiden dan wakil presiden yang baru dan bakal dilantik pada Minggu (20/10) besok.
Dilansir dari Suara.com, Yohanes mengatakan, aturan tersebut diberlakukan mulai Kamis (17/10) hingga Senin (21/10). Bahkan, area di Istana Merdeka juga ditetapkan sebagai area terlarang sementara.
"Tanggal 17 sampai 21 Oktober, prohibited area Istana Merdeka diperluas hingga radius 5 NM (9.25 KM). KKOP dan Controllable Airspace Bandara Soekarno-Hatta atau Halim Perdana Kusuma juga menjadi temporary restricted area," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (19/10/2019).
Baca Juga
-
Kerokan di Persimpangan Jalan, Aksi Pemotor Ini Bikin Tepok Jidat
-
Bikin Netizen Mikir Keras, Temukan Keanehan Cover Buku Pelajaran Ini
-
Vivo Siapkan Smartphone Murah, Pakai Chip Snapdragon dan Baterai 5.000 mAh
-
Top 4 Berita Terkini: Aturan IMEI, Smartphone Baru Samsung, dan Rice Cooker
-
Blak-blakan, Jess No Limit Ngaku Bukan Pro Player Lagi
Untuk itu, pesawat berawak dan nirawak alias drone diminta untuk menghindari area tersebut.
Pasalnya, peluru kendali, jammer, hingga alat anti-drone telah diaktifkan di kawasan tersebut.
"Juga rudal SAM, jammer dan anti-drone sudah aktif di Istana Merdeka,DPR/MPR, dan sepanjang rute keduanya. Radius rudal dan anti-drone di atas 5 kilometer," sambungnya.
Notice to Airmen (Notam) sementara yang dikeluarkan oleh AirNav Indonesia tersebut bukan sesuatu yang baru.
Untuk diketahui, penggunaan drone saat ini kerap disalahgunakan. Bahkan, kerap menjadi ancaman seperti serangan drone yang terjadi di Arab Saudi.
Perluasan area terlarang itu juga berkaitan dengan makin banyaknya drone canggih yang beredar dan berpotensi disalahgunakan, sehingga mengancam keamanan.
Karenanya, pembatasan area tersebut juga diujukan untuk menghindari serangan drone seperti pada kasus kilang ARAMCO di Arab Saudi.(Suara.com/ Yosea Arga Pramudita)
Terkini
- Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
- Qualcomm Hadirkan Model AI Meta Llama 3 untuk Perangkat yang Ditenagai Snapdragon
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
- Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
Berita Terkait
-
Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
-
Resmi Dipasarkan, Cek Harga DJI Mavic 3 Pro di Indonesia
-
Mitos Raksasa Laut Dibongkar Ilmuwan, Ternyata Cuma Ikan Paus
-
Penyumbang Drone di Ukraina, Startup Ini Dapat Suntikan Dana Triliunan Rupiah
-
Microsoft Pakai ChatGPT untuk Kendalikan Robot, Ngeri-Ngeri Sedap
-
Erajaya Active Lifestyle Resmi Menawarkan Drone Mungil DJI Mini 2 SE
-
Jangkau Arab Saudi, Terra Drone Raih Pendanaan dari Anak Usaha Aramco
-
5 Drone Murah di Bawah 500 Ribuan, Cocok untuk Pemula
-
Keberadaanya Sempat Jadi Misteri, Drone Antariksa Otonom Amerika Kembali setelah 2,5 Tahun Mengorbit
-
Resmi Meluncur, Ini Fitur dan Harga DJI Mavic 3 Enterprise Series