Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 15 November 2019 | 20:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Beberapa waktu lalu, media sosial Twitter dihebohkan dengan sebuah thread dari netizen mengenai aplikasi Tinder versi syariah yaitu Taaruf ID. Banyak yang menyambutnya dengan respon bernada candaan namun ada juga yang langsung tertarik untuk mencoba aplikasi tersebut.

Melihat keunikannya, tim HiTekno akan membagikan first impression atau sensasi pertama ketika kita mencoba aplikasi Taaruf ID.

Sebagai informasi, kami menggunakan akun seorang ukhti berumur seperempat abad yang merupakan akun asli bernama "M*ul*n* Sy*hp*tr*", teman kantor kami yang belum memiliki jodoh dan ingin taaruf.

Aplikasi besutan developer Taaruf Indonesia ini telah diluncurkan pada 15 Agustus 2019.

Cukup menarik, hanya dalam waktu 2 bulan Taaruf ID sudah diunduh lebih dari 50 ribu orang dan menempati #8 Top Free di Play Store.

Ilustrasi aplikasi Taaruf ID. (Play Store)

Saat pertama kali membuka aplikas Taaruf ID, pengguna akan disuguhkan dengan ucapan selamat datang yang cukup rendah hati dari sang developer.

Taaruf ID mengakui bahwa mereka hanya mempunyai 1 staf serta aplikasi masih terdapat beberapa kekurangan sehingga mereka masih menerima masukan dari pengguna.

Calon pengguna bisa log-in menggunakan aplikasi Facebook atau akun Google. Ketika berhasil log-in, maka kamu harus mengisi biodata terlebih dahulu.

Ingat, kamu harus menyiapkan foto yang akan dipampang sebagai profil picture terlebih dahulu.

Contoh profile di aplikasi Taaruf ID. (HiTekno)

Ketika kami belum menyiapkan foto dan harus melakukan minimize aplikasi, maka data aplikasi tersebut tiba-tiba menghilang sehingga kami harus mengisi ulang data yang pernah kami isi sebelumnya.

Cukup banyak, pengguna bisa menambahkan 6 gambar yang bisa dijadikan profil picture.

Ketika mengisi biodata, maka pengguna bisa memasukkan alamat lengkap mulai dari jalan, kecamatan, hingga nama kabupaten sekaligus provinsi domisi.

Saat proses pencarian maka kamu akan disuguhi banyak profile yang kira-kira cocok denganmu. (HiTekno)

Kami menemukan sebuah keunikan tersendiri karena Taaruf ID tidak terbatas untuk pengguna beragama Islam saja karena dalam kolom agama terdapat pilihan Islam, Kristen, Katolik, Budda, Hindu, Konghucu, Tidak Religius tapi Spiritual dan Tidak Religius.

Sangat serius, pada kolom verifikasi data, pengguna bahkan diminta untuk mengunggah KTP sebagai bentuk keseriusan sehingga profil akan menampakkan status verified account.

Meski alamat rumah dicantumkan, namun aplikasi Taaruf ID hanya akan menampakkan kota domisili saja yang akan terpampang dan dapat dilihat oleh pengguna lain.

Aplikasi Taaruf ID juga menyediakan fitur berbayar VIP Member. Pengguna yang membayar Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu bisa menjadi VIP Member dan mendapatkan 400 hingga 10 ribu koin.

Ketika melakukan klik like maka kita akan diminta untuk sering log-in agar dapat berinteraksi. (HiTekno)

Koin yang ada bisa langsung digunakan untuk membuat akun VIP Member (550 koin) dan fitur-fitur tambahan seperti unlimited swipe, pencarian hingga radius 1.000 kilometer, memblokir dan menghapus pesan, tanda VIP khusus, serta bisa mengganti koordinat lokasi sehingga bisa mencari di lokasi tertentu misal langsung di kota kelahiran atau kota lainnya.

Ketika sudah selesai mengisi biodata, maka pengguna bisa menekan tombol "Search" pada menu ketiga bagian bawah.

Pengguna akan menemui beberapa akun yang menurut Taaruf ID sesuai dengan preferensi pengguna.

Jika dilihat dari profil picture-nya, terlihat bahwa pengguna Taaruf ID "lebih kalem" dan tidak seatraktif aplikasi dating lainnya yang lebih populer seperti Tinder.

Kolom chat yang sudah menampakkan bahwa akun sedang didekati oleh pengguna lain. (HiTekno)

Pada menu Search, pengguna bisa memilih tombol centang atau tombol suka (love) pada profil picture pengguna lain yang ditawarkan.

Apabila sesama pengguna saling memilih tombol centang, maka mereka bisa melakukan chat.

Ketika sudah masuk di kolom chat, tanda-tanda fitur "syariah" bisa ditemukan di sini.

Pengguna akan dihimbau untuk berkenalan biasa dan dianjurkan untuk tidak bertemu berdua secara tatap muka sehingga pihak perempuan disarankan membawa seorang wali.

Ketika chat, peserta akan dihimbau untuk tidak bertemu berdua ditemani dengan wali agar lebih syar'i. (HiTekno)

Ketika kami akan mengirim gambar atau stiker, aplikasi ini tidak mengizinkannya.

Kemungkinan itu untuk menghindari penyebaran foto yang tidak pantas atau pun bentuk pencegahan tindakan asusila lainnya.

Cukup efektif, ketika akun ukhti milik kami sudah mulai melakukan like dan tanda centang ke beberapa akun, terlihat beberapa ikhwan yang mencoba berkenalan.

Stiker hanya bisa tampil namun tidak bisa dikirm ke pengguna lain. (HiTekno)

Bahkan salah seorang di antaranya cukup serius dengan langsung mengajak bertemu dengan wali.

Itulah tadi sedikit review kami mengenai aplikasi Tinder syariah bernama Taaruf ID, tertarik mencobanya?

BACA SELANJUTNYA

Kapan Seseorang Harus Ganti HP? Ini Patokannya