Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah aplikasi buatan perusahaan Israel yang disebut-sebut bisa mencuci otak dan mengubah perilaku penggunanya diblokir oleh Facebook.
Seperti diwartakan BBC pekan ini, Facebook telah melarang aplikasi bernama Spinner itu untuk menunggangi media-media sosialnya termasuk Instagram.
Spinner diklaim bisa memengaruhi alam bawah sadar target. Aplikasi bisa dimanfaatkan mencuci otak target, agar mereka - misalnya - berhenti merokok, menurunkan berat badan, mengajak menikah, mau berhubungan seks, dan memasang implan payudara.
Untuk mencapai tujuannya, caranya mudah, target dibombardir dengan puluhan konten online dalam periode tertentu yang disamarkan sebagai konten berita. Konten-konten itu diunggah di internet, termasuk via media sosial.
Baca Juga
-
Fakta di Balik #RIPnadila, Remaja Diduga Korban Bully yang Tewas Bunuh Diri
-
Jakarta Banjir Jilid 2, Netizen Serukan Hashtag #BanjirDatangToaDimana
-
Kagum Harry Styles Bisa Bawa Banyak Barang, Netizen Balas dengan Foto Ini
-
Facebook Urungkan Rencana Sematkan Iklan di WhatsApp
-
Pemeran Luke Skywalker Hapus Akun Facebook, Ini Alasannya
"Tampaknya Spinner menggunakan akun-akun dan laman palsu untuk membombardir pengguna Facebook dengan iklan. Aktivitas ini melanggar syarat dan ketentuan penggunaan Facebook," bunyi surat yang dikirim kantor penasehat hukum Facebook, Perkins Coie, kepada Spinner.
"Facebook menuntut agar Anda menghentikan aktivitas ini segera," bunyi surat itu lebih lanjut.
Lebih lanjut Facebook mengatakan telah menghapus akun-akun palsu Spinner dari layanannya.
Tetapi salah satu pendiri dan bos Spinner, Elliot Shefler, melawan. Dia bilang, perusahannya sudah membayar slot iklan Facebook untuk waktu lebih dari setahun. Iklan-iklannya juga sudah dievaluasi oleh Facebook dan diterima.
Spinner sendiri merupakan aplikasi berbayar. Dengan kata lain, mereka yang ingin memanfaatkan jasanya akan ditarik biaya antara 50 dolar Amerika Serikat sampai 80 dolar AS.
Aplikasi pencuci otak itu bekerja dengan cara mengirim link atau tautan ke ponsel target. Jika dibuka, tautan itu akan menyusupkan file kecil yang dikenal sebagai cookie di ponsel target.
Dengan cookie itu, kebiasaan dan kegemaran target dengan mudah diketahui oleh Spinner. Berbekal data-data itu, maka Spinner akan mengirimi target dengan konten-konten yang dinilai relevan.
"Ini secara teknis bukan peretasan. Kami menggunakan alat-alat biasa. Kami membeli konten-konten media seharga 5 dolar per 1000 impresi dan menjualnya 49 dolar per 180 impresi. Keuntunganna besar," pungkas Shefler.(Suara.com/Liberty Jemadu)
Terkini
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
- Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
- Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
- Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
- Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
Berita Terkait
-
Facebook Meluncurkan Fitur Privasi Baru, Perlindungan ke Pengguna Remaja Jadi Fokus
-
Kolom Agama dan Pandangan Politik di Facebook akan Dihapus, Ini Sebabnya
-
Pecat 11 Ribu Karyawan dan Saham Turun Drastis, Bos Facebook Minta Maaf
-
4 Hal Ini Sebaiknya Tidak Kamu Bagikan di Media Sosial
-
Terpopuler: Cara Sembunyikan Like Instagram dan Layangan Keranda
-
Jual HP Bekas dengan Kondisi Begini, Penjualnya Bikin Emosi Netizen
-
Ramai Tag Massal Konten Porno, Ini Kata Facebook ke Kominfo
-
Berbahaya, Iklan Clubhouse Versi PC Beredar di Facebook
-
533 Juta Data Pribadi Pengguna Facebook Bocor Secara Online
-
Waduh, Aplikasi Facebook Paling Banyak Digunakan Pelaku Pelecehan Anak