Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini : Rabu, 29 Januari 2020 | 13:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kecelakaan yang menewaskan legenda basket Kobe Bryant beberapa waktu lalu menyisahkan luka yang mendalam bagi keluarga dan fans pebasket yang dijuluki ''Black Mamba'' ini.

Dalam peristiwa tersebut Kobe Bryant tewas bersama delapan penumpang lainnya, termasuk putrinya Gianna ''Gigi'' Bryant.

Usai kecelakaan helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant, Administrasi Penerbangan Federal menutup wilayah udara di sekitar area di mana helikopter Sikorsky S-76 yang membawa Kobe Bryant jatuh.

Dilansir dari laman Businessinsider, Administrasi Penerbangan Federal membatasi wilayah udara sejauh 5 mil laut di setiap arah dari lokasi kecelakaan.

Pembatasan lokasi kecelakaan yang menimpa Kobe Bryant ini meluas 5 mil laut di setoap arah dari situs hingga 5.000 kaki di atas permukaan laut.

Ilustrasi drone. (Unsplash/Dose Media)

pembatasan tersebut dikenal sebagai penerbangan sementara, menurut FAA tak lama setelah kecelakaan itu, berita, penyelamatan dan helikopter penegak hukum membanjiri tempat kejadian.

Sementara itu, helikopter yang sering terbang di dekat lokasi kecelakaan, juru bicara FAA mengatakan pada bahwa agensi memutuskan untuk menutup wilayah udara, termasuk drone.

Kebanyakan drone memiliki kamera dengan merekam video memungkinkan operator mereka untuk mendapatkan rekaman adegan kecelakaan lebih dekat daripada helikopter biasa.

Meski kecil drone juga dapat memiliki efek yang menghancurkan pada pesawat. Pasalnya penelitu FAA melaporkan bahwa drone seringkali paling merusak.

Sementara itu, kecelakaan helikopter yang menewaskan legendaris basket Kobe Bryant mengirim duka yang mendalam di seluruh dunia. Ungkapan duka membanjiri media sosial hingga trending, usai kabar kematian Kobe Bryant diumumkan.

BACA SELANJUTNYA

Penyumbang Drone di Ukraina, Startup Ini Dapat Suntikan Dana Triliunan Rupiah