Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Wabah virus corona makin melumpuhkan aktivitas sehari-hari warganya, termasuk sektor bisnis seperti Google.
Raksasa pencarian ini terpaksa menutup sementara semua kantor di daratan China, serta kantor Google di Hong Kong dan Taiwan karena wabah virus corona.
Dilansir dari laman The Verge, kantor-kantor ditutup untuk liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang. Langkah ini yang diambil pemerintah China untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona dengan membuat penduduknya untuk tetap di dalam dan menghindari perjalanan.
Salah satu juru bicara Google mengatakan perusahaan sekarang berencana untuk menutup kantornya sementara sesuai dengan pedoman pemerintah.
Baca Juga
-
Jangan Salah Masuk, Bagian Depan Bar di Jakarta Ini Didesain Ala Warteg
-
Disangka Asli, Akun Instagram Kareena Kapoor Ternyata Milik Orang Indonesia
-
Terekam CCTV, Pria Diduga Kena Virus Corona Buka Masker Bersin ke Perawat
-
Virus Corona Merebak, PUBG Mobile Malah Alami Lonjakan Pemain
-
Pegawai Kedai Kopi Aniaya Driver Ojol, Banjir Review Buruk di Google
Hal ini juga membuat pembatasan perjalanan bisnis sementara untuk terbang ke daratan China dan Hong Kong.
Selain itu, Google juga menasehati karyawan yang saat ini berada di China dan karyawan yang memiliki anggota kelurga dekat yang kembali dari negara itu, pulang sesegera mungkin dan bekerja dari rumah setidaknya 14 hari.
Hal ini menandai peningkatan terbaru dalam upaya industri teknologi memerangi virus corona dan mengurangi resiko akibat virus yang berasal dari kota Wuhan, China.
Memiliki hubungan dekat dengan industri teknologi dengan China, bahkan sebagai pasar internet terbesar di dunia dan pusat manufaktur, karyawan teknologi biasanya melakukan perjalanan ke negara tersebut.
Pasalnya hampir setiap perusahaan besar di industri teknologi ini memiliki kantor di negara tersebut.
Tak hanya Google, Apple dan Facebook juga membatasai karyawannya untuk melakukan kunjungan kerja di China.
Apple mengatakan telah menutup satu toko ritel di China dan memeriksa karyawannya secra teratur dan membersihkan ruang ritel dan kantor secara agresif.
Tak hanya industri teknologi seperti Google, Apple dan Facebook saja, namun perusahaan hiburan dan manufaktur mobil menghentikan operasi dan menangguhkan semua penerbangan di China.
Terkini
- Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
- Qualcomm Hadirkan Model AI Meta Llama 3 untuk Perangkat yang Ditenagai Snapdragon
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
- Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
Berita Terkait
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis
-
Pengguna Fitbit Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google, Semua Data Bisa Diakses
-
Ngotot Minta WFH, Karyawan Google Ancam Walkout!
-
Android 14 Beta 3 Akhirnya Meluncur, Bawa Perubahan Apa Saja?
-
Pengguna Fitbit Kini Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google