Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini : Senin, 17 Februari 2020 | 17:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Jumlah pengguna yang keliru memasang aplikasi yang terinfeksi malware dari luar Play Store meningkat dari 1,6 miliar yang dilaporkan pada 2017 dan 2018, menjadi 1,9 miliar pada tahun lalu, menurut laporan Google. 

Aplikasi berbahaya ini berasal dari sumber tidak resmi, seperti toko aplikasi non-Google pihak ketiga. Untungnya, sistem perlindungan malware dari Google Play Protect, yang telah diinstal sebelumnya pada semua perangkat Android resmi, memblokir semua upaya ini.

Aplikasi Google ini dapat menyelamatkan pemilik smartphone dan tablet dari kehilangan data mereka ke penjahat siber atau menderita adware.

Sebagaimana dilansir laman Express.co.uk, Google Play Protect memperkenalkan kemampuan untuk memindai dan mendeteksi pemasangan aplikasi non-Google pada Mei 2017 untuk memerangi peningkatan serangan jahat terhadap pengguna Android.

Sebelum itu, pemilik ponsel cerdas dan tablet sering kali berakhir menginstal aplikasi berbahaya dari toko aplikasi pihak ketiga, situs web dewasa yang menawarkan unduhan langsung ke perangkat Anda, layanan perjudian online, serta banyak situs lain.

Ilustrasi adware. [Shutterstock]

Google Play Protect dibuat langsung ke dalam Play Store, jadi tidak masalah jika produsen ponsel cerdas Anda telah meluncurkan versi terbaru sistem operasi Android ke perangkat Anda. Meskipun memiliki sejumlah fungsi dan fitur yang berbeda, Google Play Protect berfungsi sebagai layanan anti-virus bawaan yang mengawasi apa pun yang Anda instal di handset Anda.

Secara default, Google Play Protect akan memindai setiap aplikasi yang diinstal pada perangkat secara berkala, untuk memastikan pembaruan aplikasi tidak digunakan untuk menyusup ke malware ke sistem operasi Android Anda. Ini juga memindai semua pemasangan aplikasi baru yang berasal dari Play Store, serta yang berasal dari sumber pihak ketiga.(Suara.com/Dythia Novianty)

BACA SELANJUTNYA

Lewat Email, Serangan Malware Qbot Melonjak pada Tahun Ini