Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 07 April 2020 | 07:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Menurut riset terbaru dari Counterpoint, sepanjang tahun 2019 lalu merupakan tahun yang baik bagi perkembangan layanan streaming musik. Pangsa pasar streaming musik global telah tumbuh sekitar 32 persen year-over-year (yoy), sementara Spotify masih kokoh menjadi pemuncak layanan steaming musik paling populer saat ini.

Dalam rilis di situs resminya, Counterpoint menjelaskan bahwa jumlah pelanggan Apple Music tumbuh sekitar 36 persen dari tahun sebelumnya.

Itu membuat Apple Music menempati tempat kedua di bawah Spotify dengan pangsa pasar keseluruhan sebesar 19 persen.

Jumlah pengguna Spotify tumbuh sebanyak 23 persen sepanjang tahun 2019 sehingga meraih pangsa pasar 35 persen secara global.

Tempat ketiga diraih oleh layanan steraming musik dari Amazon yang meraih pangsa pasar 15 persen.

Ilustrasi Spotify. (unsplash/Nadine Shaabana)

Sementara YouTube Music harus puas menempati peringkat terakhir dengan pangsa pasar 6 persen dari total pelanggan premium.

Abhilash Kumar, seorang Analis Riset dari Counterpoint menjelaskan bahwa pertumbuhan Spotify tidak lepas dari kegiatan promosi yang mereka lakukan.

"Spotify mempertahankan posisi teratasnya dengan bantuan kegiatan promosi seperti Spotify Premium gratis selama tiga bulan, potongan harga, dan fokus pada konten eksklusif," kata Abhilash Kumar.

Counterpoint juga mencatat bahwa raksasa teknologi seperti Amazon, Apple, Google telah mulai fokus pada streaming musik dan memiliki cukup uang untuk memberikan persaingan yang ketat kepada Spotify.

Pangsa pasar layanan streaming musik online sepanjang tahun 2019. (Counterpoint)

Dikutip dari GSM Arena, tim riset Counterpoint yakin bahwa manuver dan pembaruan fitur pada Apple Music membuat platfom tersebut akan tetap sengit bersaing dengan Spotify di masa mendatang.

Meski layanan streaming musik sangat bagus perkembangannya ketika tahun 2019, akan ada sedikit perubahan di tahun 2020 terkait dengan pandemi.

"Kami berharap sektor OTT akan mengalami peningkatan karena orang-orang yang tinggal di rumah aktif melacak pembaruan terbaru. Selama wabah ini, konsumsi audio OTT telah beralih dari streaming musik ke radio. Saluran-saluran berita dan podcast terdapat kenaikan trafik sementara itu untuk layanan streaming musik kemungkinan turun," tambah Abhilash Kumar.

BACA SELANJUTNYA

Winamp Anyar Hadirkan Menu Fanzone, Pengguna Bisa Membeli NFT Eksklusif