Selasa, 30 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 01 Mei 2020 | 06:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pada hari Rabu (29/04/2020), Samsung telah melaporkan kinerja keuangan mereka selama kuartal pertama 2020. Meski dihantam pandemi global COVID-19, tampaknya kinerja keuangan Samsung tak terlalu buruk.

Samsung Mobile Division mencatatkan penurunan pendapatan di kuartal pertama 2020 jika dibandingkan pendapatan mereka di tahun lalu pada rentang kuartal yang sama.

Itu disebabkan karena permintaan musiman yang lemah untuk Display Division dan kinerja kurang maksimal dari Consumer Electronics Division.

Samsung juga menambahkan bahwa dua sektor tersebut mengalami penurunan karena efek COVID-19.

Dari tahun sebelumnya, keuntungan naik 5,6 persen karena meningkatnya permintaan untuk komponen server dan seluler.

Perbandingan kinerja keuangan Samsung di Q1 2019 dan Q1 2020. (GSM Arena)

Mobile Division Samsung mencatatkan pendapatan 21,5 milar dolar AS atau Rp 321 triliun sepanjang kuartal pertama 2020.

Pendapatan tersebut termasuk turun jika dibandingkan pendapatan mereka pada kuartal pertama 2019 yang sebesar 22,5 miliar dolar AS atau Rp 337 triliun.

Dikutip dari GSM Arena, meski pendapatan Divisi Mobile Samsung turun, namun profit mereka justru lebih tinggi pada kuartal tahun ini.

Mobile Division Samsung mencatatkan untung 2,1 miliar dolar AS atau Rp 31,3 triliun di kuartal pertama 2020, lebih tinggi dari kuartal pertama 2019 yang sebesar 1,8 miliar dolar AS atau Rp 26,8 triliun.

Meski meraih untung di kuartal pertama 2020, Samsung sepertinya sangat waspada dengan performa kuartal selanjutnya sebagai imbas pandemi COVID-19.

Gedung Samsung Campus. (Samsung)

Samsung memprediksi bahwa pendapatan kuartal kedua akan turun karena pandemi yang menghantam hampir seluruh penduduk dunia.

"Penjualan dan keuntungan dari bisnis produk tertentu, termasuk smartphone dan TV, diperkirakan akan menurun secara signifikan karena COVID-19. Untuk mengatasi ini, Perusahaan akan meningkatkan fleksibilitas produksi global dan jaringan pasokan serta memperkuat kemampuan penjualan online-nya," kata Samsung dalam rilis resminya.

Meski penjualan smartphone diyakini melemah, Samsung justru optimis bahwa permintaan memori untuk server dan PC masih cukup kuat karena semakin banyak orang yang bekerja dari rumah.

Samsung juga belum berani mematok target ambisius karena mereka meyakini bahwa ketidakpastian mengenai berakhirnya COVID-19 dan dampak pandemi masih belum bisa diukur oleh perusahaan.

BACA SELANJUTNYA

Galaxy AI Segera Hadir di Samsung Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5