Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pada hari Rabu (29/04/2020), Samsung telah melaporkan kinerja keuangan mereka selama kuartal pertama 2020. Meski dihantam pandemi global COVID-19, tampaknya kinerja keuangan Samsung tak terlalu buruk.
Samsung Mobile Division mencatatkan penurunan pendapatan di kuartal pertama 2020 jika dibandingkan pendapatan mereka di tahun lalu pada rentang kuartal yang sama.
Itu disebabkan karena permintaan musiman yang lemah untuk Display Division dan kinerja kurang maksimal dari Consumer Electronics Division.
Samsung juga menambahkan bahwa dua sektor tersebut mengalami penurunan karena efek COVID-19.
Baca Juga
Dari tahun sebelumnya, keuntungan naik 5,6 persen karena meningkatnya permintaan untuk komponen server dan seluler.
Mobile Division Samsung mencatatkan pendapatan 21,5 milar dolar AS atau Rp 321 triliun sepanjang kuartal pertama 2020.
Pendapatan tersebut termasuk turun jika dibandingkan pendapatan mereka pada kuartal pertama 2019 yang sebesar 22,5 miliar dolar AS atau Rp 337 triliun.
Dikutip dari GSM Arena, meski pendapatan Divisi Mobile Samsung turun, namun profit mereka justru lebih tinggi pada kuartal tahun ini.
Mobile Division Samsung mencatatkan untung 2,1 miliar dolar AS atau Rp 31,3 triliun di kuartal pertama 2020, lebih tinggi dari kuartal pertama 2019 yang sebesar 1,8 miliar dolar AS atau Rp 26,8 triliun.
Meski meraih untung di kuartal pertama 2020, Samsung sepertinya sangat waspada dengan performa kuartal selanjutnya sebagai imbas pandemi COVID-19.
Samsung memprediksi bahwa pendapatan kuartal kedua akan turun karena pandemi yang menghantam hampir seluruh penduduk dunia.
"Penjualan dan keuntungan dari bisnis produk tertentu, termasuk smartphone dan TV, diperkirakan akan menurun secara signifikan karena COVID-19. Untuk mengatasi ini, Perusahaan akan meningkatkan fleksibilitas produksi global dan jaringan pasokan serta memperkuat kemampuan penjualan online-nya," kata Samsung dalam rilis resminya.
Meski penjualan smartphone diyakini melemah, Samsung justru optimis bahwa permintaan memori untuk server dan PC masih cukup kuat karena semakin banyak orang yang bekerja dari rumah.
Samsung juga belum berani mematok target ambisius karena mereka meyakini bahwa ketidakpastian mengenai berakhirnya COVID-19 dan dampak pandemi masih belum bisa diukur oleh perusahaan.
Terkini
- Coros Vertix 2S Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya
- Samsung Galaxy S24 Series Akhirnya Bisa Memakai Galaxy AI dengan Bahasa Indonesia
- Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
- Qualcomm Hadirkan Model AI Meta Llama 3 untuk Perangkat yang Ditenagai Snapdragon
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
- Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
Berita Terkait
-
Samsung Galaxy S24 Series Akhirnya Bisa Memakai Galaxy AI dengan Bahasa Indonesia
-
Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
-
Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
-
Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
-
Galaxy AI Segera Hadir di Samsung Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5
-
Resmi Diluncurkan, Cek Apa Kelebihan Samsung Galaxy A55 5G dan Galaxy A35 5G
-
Bagaimana Cara Membuat Konten Sinematik dengan Samsung Galaxy S24 Series
-
Warna Baru Lebih Memukau, Samsung Galaxy A05s Light Violet Resmi Tiba
-
Melalui Galaxy Buds Series, Samsung Tawarkan Pengalaman Audio Cerdas nan Immersif
-
Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal