Senin, 06 Mei 2024
Dinar Surya Oktarini : Jum'at, 08 Mei 2020 | 13:00 WIB

Hitekno.com - Terlibat dalam skandal korupsi nasional, pemimpin de facto Samsung Lee Jae-Young atau JY Lee secara terbuka menyampaikan permohonan maafnya di televisi. Selain itu, ia juga mengatakan tak akan meneruskan tradisi untuk mewariskan jabatan ke anak-anaknya. 

Dia mengakui telah melakukan praktik kotor tersebut karena adanya tradisi Samsung yang turun temurun menyerahkan kekuasaan kepada anak-anak mereka layaknya sebuah dinasti.

Seperti yang diketahui, JY Lee yang merupakan pangeran atau putra mahkota Samsung, adalah anak sulung Chairman Samsung Lee Kun-hee sekaligus cucu Lee Byung-chul, sang pendiri perusahaan.

Pada 2017 lalu, JY Lee dijatuhi vonis penjara selama 5 tahun oleh Pengadilan Korea Selatan atas tuduhan penyuapan, penggelapan dana, dan penyembunyian aset di luar negeri.

"Kami telah gagal memenuhi harapan publik dan mengecewakan mereka. Kami gagal mematuhi hukum dan etika secara ketat. Semua ini salah saya," kata JY Lee sembari membungkukkan badan sebagai tanda permohonan maaf, seperti dikutip dari ZDnet, Kamis (7/5/2020).

Logo Samsung. (Samsung Newsroom)

Berkaca dari pengalaman ini, JY Lee berjanji bahwa dirinya tidak akan mewariskan jabatan tertentu kepada anak-anaknya agar Samsung bisa menjadi perusahaan dengan kredibilitas dan integritas yang tinggi.

"Kami akan memastikan tidak ada lagi kontroversi yang disebabkan oleh suksesi. Memang benar bahwa setiap kontroversi (seputar Samsung) telah disebabkan oleh hal ini," sambungnya.

"Saya berjanji, kami tidak akan lagi mengambil jalan pintas yang dipertanyakan secara etis atau menimbulkan kontroversi dari suksesi. Saya hanya akan fokus pada peningkatan nilai perusahaan," imbuhnya.

"Saya tidak akan menyerahkan hak manajemen kepada anak-anak saya. Saya sudah memikirkan hal ini sejak lama, tetapi saya tidak ingin mengatakan apa-apa karena saya pikir sangat tidak bertanggung jawab berkomentar mengenai suksesi selama masa-masa sulit ini, dan bahkan sebelum saya telah dievaluasi dengan benar sebagai pemimpin Samsung," tandasnya.

Permintaan maafnya di televisi muncul di tengah persidangan ulang kasus korupsi yang sedang menimpanya. Jaksa berpendapat JY Lee dan eksekutif senior Samsung menyuap pembantu dekat mantan Presiden Korea Selatan Park Guen-hye untuk mendapatkan dukungan pemerintah dalam penggabungan dua afiliasi Samsung yang kontroversial untuk meningkatkan kontrol JY Lee atas grup bisnisnya.

JY Lee ditangkap pihak berwenang pada 2017 dan dipenjara pada tahun itu juga. Pengadilan banding kemudian menangguhkan hukumannya dan membebaskannya dari penjara pada 2018. Namun, pada 2019, Mahkamah Agung memerintahkan pengadilan ulang yang saat ini masih dalam proses di pengadilan banding.

JY Lee dan Samsung telah mengakui dakwaan suap dan saat ini hanya berjuang melawan hukuman dalam persidangan ulang. Pada saat yang sama, Samsung juga membentuk komite kepatuhan independen ada awal tahun ini untuk bisa membersihkan nama perusahaan.(Suara.com/Tivan Rahmat)

BACA SELANJUTNYA

Melalui Galaxy Buds Series, Samsung Tawarkan Pengalaman Audio Cerdas nan Immersif