Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Salah satu fitur premium yang ditawarkan ponsel flagship saat ini adalah pengisan baterai nirkabel atau wireless charging.
Di satu sisi, kemampuan ini menjadi nilai jual karena proses pengisian daya ponsel menjadi lebih praktis. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan American Channel Society (ACS), wireless charging justru bisa memperpendek masa pemakaian baterai.
Dalam laporan studinya, ACS memaparkan hasil uji perangkat iPhone 8 dengan charger berkabel dan wireless charger berstandar Qi. Selanjutnya, mereka menemukan bahwa pengisian baterai secara nirkabel ternyata menimbulkan panas lebih tinggi dibandingkan charger berkabel konvensional. Seperti yang diketahui, suhu panas berlebih adalah "musuh" alami baterai.
"Temperatur bisa mempengaruhi state-of-health baterai dengan signifikan selama masa pakainya," tulis ACS dalam laporannya, seperti dikutip dari Phone Arena, Selasa (12/5/2020).
Baca Juga
-
Analisis Ucapan Trump, Sistem Bot Berbasis AI Ini Malah Rusak
-
Gabut Banget! Jumlah Pesan Grup WhatsApp Ini Bikin Netizen Melongo
-
Nenek-nenek Ini Jago Goyang SWAG, Netizen Auto Salfok
-
Imut Banget, Razer Rilis Earbuds Wireless Pikachu dengan Case Pokebal
-
Pamer, Xiaomi Kenalkan Teknologi Wireless Charging 40W
Ringkasnya, semakin panas baterai, maka umurnya juga akan semakin berkurang. Lalu, mengapa pengisian baterai nirkabel menghasilkan panas lebih tinggi ketimbang pengisian konvensional menggunakan kabel?
ACS menyebut, penyebabnya adalah karena teknologi wireless charging mengalami kontak fisik dengan ponsel. Alhasil, suhu ponsel lebih cepat panas.
Dalam pemaparan risetnya, ACS memperlihatkan iPhone 8 yang diisi baterainya dengan wireless charging mengalami panas lebih tinggi dibanding charger berkabel. Apabila posisinya meleset, panas yang timbul bahkan lebih tinggi lagi.
Kondisinya juga akan bertambah buruk apabila ponsel tidak ditempatkan tepat di tengah wireless charger, misalnya terlalu ke pinggir sehingga meleset dari kumparan (coil) pengisi daya.
Imbasnya, hal ini akan memaksa pengisi daya nirkabel untuk meningkatkan output daya lebih besar untuk, sehingga lebih jauh menaikkan suhu.
Oleh karena itu, ACS menyarankan apabila menggunakan wireless charger, sebaiknya tempatkan ponsel pada posisi ideal dan jangan memakainya selagi mengisi baterai (parasitic load) karena hal ini juga bisa berkontribusi mengurangi umur baterai.(Suara.com/Tivan Rahmat)
Terkini
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
- Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
- Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
- Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
Berita Terkait
-
Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
-
HP Flagship Xiaomi 14 Siap Hadir ke Indonesia, Catat Tanggalnya
-
Update Harga Samsung Galaxy S23 Ultra Terbaru Juni 2023
-
Bukan iPhone atau Samsung, Iqbaal Ramadhan Pakai HP Flagship Ini Saat Liburan ke LN
-
POCO F5 Pakai Flow AMOLED, Cek Apa Kelebihan Panel Ini
-
Update Harga POCO F4 GT Terbaru Juni 2023, Masih Menarik?
-
Dikonfirmasi, Xiaomi 13 Ultra Meluncur ke Pasar Global di Tanggal Ini
-
Samsung Hadirkan Aplikasi Try Galaxy, Bisa Nyobain Fitur HP Flagship
-
Xiaomi 14 Pro Terdiri dari 2 Varian, Panel Datar dan Lengkung
-
15 HP Flagship Terlaris Q1 2023: iPhone Mendominasi, Galaxy S23 Ultra Nomor Lima