Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Beberapa waktu terakhir banyak vendor smartphone merilis perangkat HP keluaran terbaru yang mendukung teknologi 5G.
Namun infrastruktur jaringan telekomunikasi generasi kelima itu belum meluncur di Indonesia.
Sebelum mencoba HP dengan dukungan teknologi 5G, yuk ketahui dahulu perbedaannya dengan 4G.
Kali ini General Manager, Wireless Communication System and Partnership, MediaTek, JS Pan menjelaskan perbedaan dari keduanya.
Baca Juga
-
Warna Baru Lebih Elegan, Ini Harga Samsung Galaxy A51 dan Galaxy A71
-
Kolaborasi DMI dan GoPay, Beramal Digital di Tengah Pandemi
-
Viral Video Netizen Masak Beras Goreng, Rasanya Gimana?
-
Ikuti AS, Inggris Bakal Hentikan Pemakaian Teknologi 5G dari Huawei
-
Ketemu Menkominfo, Qualcomm Siap Dukung Teknologi 5G di Indonesia
Kecepatan:
5G akan menawarkan bandwidth dan kapasitas yang jauh lebih besar dan tinggi dibandingkan 4G. 5G tidak hanya membuka lebih banyak spektrum nirkabel untuk penggunaannya, seperti 5G NR (new radio) dan mmWave (millimeter wave), tapi juga dirancang untuk menggunakan apa yang sudah tersedia sekarang dengan lebih baik, mengingat potensi pengguna yang berjumlah sangat banyak di lingkungan-lingkungan perkotaan.
Jika 4G LTE Advanced menyediakan kinerja hingga 1Gbps, 5G telah diuji untuk beroperasi di antara 5-8Gbps dengan 5G NR dan mmWave yang bisa memiliki potensi untuk menyediakan antara 10-40Gbps. Ini akan membuka berbagai peluang baru untuk aplikasi yang rakus-kinerja seperti Enterprise, Data Center atau backhaul selular.
Standar kinerja tinggi 5G disebut sebagai eMBB: enhanced mobile broadband.
Latensi:
5G bisa menawarkan latensi yang jauh lebih rendah dibanding 4G. Latensi ultra-rendah diinginkan konsumen yang mengharapkan respon real-time (pangilan video, streaming, dan lain-lain), dan 5G bahkan bisa mendukung skenario di mana respon seketika bukan hanya diharapkan tapi sangat penting: seperti aplikasi medis.
Standar latensi-rendah 5G disebut sebagai URLLC: ultra-reliable, low-latency connections.
Teknologi:
4G LTE telah berkembang untuk mengakomodir berbagai teknologi berbeda, seperti agregasi LWA (LTE-WLAN) yang membantu mendukung konektivitas di lingkungan padat. 5G menyempurnakan teknologi-teknologi ini dan meningkatkan generasi-generasi sebelumnya untuk efisiensi spektrum dan mutu koneksi yang lebih baik, khususnya di lingkungan perkotaan yang padat. Lingkupnya dirancang seluas mungkin dan bisa diaplikasikan tidak hanya untuk perangkat mobile atau Enterprise kinerja tinggi, tapi juga untuk perangkat-perangkat IoT berdaya ultra-rendah, berumur-panjang dan selalu terhubung.
Komunikasi Tipe Mesin:
5G dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan semua orang mulai dari konsumen hingga Enterprise, tapi juga berbagai kebutuhan berbeda dari Komunikasi tipe mesin (machine-type communication/MTC) yang dibutuhkan aplikasi-aplikasi IoT, dan perangkat-perangkat terkoneksi M2M (machine-to-machine) lainnya. Jika IoT di era 4G merupakan campuran dari teknologi 2G dan 4G, 5G mencakup teknologi LPWA (low power wide area) khususnya NB-IoT, misalnya. Layanan-layanan 5G memiliki kemampuan lebih baik untuk menangani berbagai tipe lalu Lintas dan perangkat terhubung.
Arsitektur:
Tidak seperti 4G, teknologi-teknologi 5G dirancang untuk memanfaatkan Radio Access Network berbasis cloud atau virtual. Teknologi RAN akan memampukan enterprise dan operator telekomunikasi untuk membangun jaringan terpusat mereka sendiri. Operator bahkan bisa memanfaatkan Data Center lokal untuk menyediakan koneksi internet yang secara konsisten lebih cepat dan lebih handal bagi pengguna.
Kecerdasan Perangkat:
Tidak seperti 4G, 5G memiliki kemampuan untuk membedakan perangkat tetap/fixed dan mobile. 5G menggunakan teknik-teknik radio kognitif untuk mengidentifikasi tiap perangkat dan menawarkan kanal yang paling tepat. Ini artinya setiap pengguna akan mendapatkan koneksi internet yang lebih cocok dibandingkan 4G, yang disesuaikan dengan kemampuan perangkat mereka dan lingkungan penerimaan sinyal setempat.
Terkini
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
- Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
- Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
- Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
- Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
- Dibekali HyperOS dan Optik Leica Generasi Terbaru, Xiaomi 14 Akhirnya Rilis Resmi di Indonesia
Berita Terkait
-
Nokia Kenalkan Network Slicing untuk Android 14, Apa Itu?
-
Kelebihan dan Kekurangan Vivo Y36 4G, Lengkap dengan Skor AnTuTu-nya
-
Spesifikasi Vivo Y36 4G: HP Rp 3 Jutaan dengan Memori Lega dan Kamera Selfie 16 MP
-
Turun Rp 300 Ribu, Ini Update Harga Oppo Reno8 T 4G Periode Mei 2023
-
Mahfud MD: Anggaran Pembangunan BTS Kominfo Rp 3-4 T Cukup, Bukan Rp 10 T
-
Rincian Harga Infinix Note 30 Series, dari Versi 4G hingga Model Pro
-
Samsung Galaxy A24 4G Muncul di Google Play, Bawa Spesifikasi Begini
-
Huawei Rajai Pengembangan Teknologi 5G, Nokia dan Ericson Bertekuk Lutut
-
Meluncur di India, Chipset Apa yang Dipakai di Redmi Note 12 4G?
-
Nokia Usung Misi Sediakan Internet 4G, tapi di Bulan