Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Minggu, 09 Agustus 2020 | 08:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Saat menjumpai ular atau laba-laba, kita pasti cukup dibuat bingung apakah mereka termasuk dalam spesies hewan berbisa atau tidak. Memecahkan masalah di atas, ilmuwan menciptakan aplikasi yang nantinya bisa mendeteksi bahwa hewan dalam foto berbisa atau "aman" untuk dipegang.

Penggunaannya cukup mudah, kita hanya butuh sebuah smartphone yang sudah terinstall aplikasi dan memfoto hewan di depan kita.

Aplikasi bernama Critterpedia akan mendeteksi apakah hewan yang ada di foto tergolong berbisa atau tidak.

Critterpedia yang masih masuk dalam pengembangan versi beta diharapkan bisa mendeteksi spesies ular atau laba-laba di sekitar dan mengirim notifikasi kepada pengguna berdasarkan golongan bisanya.

Australia merupakan rumah bagi 170 spesies ular dan 2.000 spesies laba-laba.

Ular harimau atau tiger snake merupakan hewan berbisa mematikan di Australia. (YouTube/ Wochit News)

Atas dasar itu, dua orang ilmuwan bernama Nic dan Murray Scarce mencoba mengembangkan aplikasi dengan sistem AI (kecerdasan buatan).

Dijuluki Critterpedia, platform ini akan memungkinkan pengguna untuk mengambil foto ular atau laba-laba dari perangkat pintar apa pun sebelum sistem algoritma terlatih mengklasifikasikannya, memberikan informasi tentang famili, genus, atau spesies.

Untuk melakukannya, platform tersebut membutuhkan ratusan ribu gambar ular dan laba-laba untuk dimasukkan ke dalam sistem yang secara akurat menetapkan sejumlah besar spesies di Australia.

Berkolaborasi dengan ilmuwan dari Data61 CSIRO, aplikasi yang ada diharapkan dapat mendeteksi secara akurat mengenai spesies ular atau laba-laba berbisa.

Critterpedia saat digunakan untuk mendeteksi apakah seekor laba-laba berbisa tinggi atau tidak. (CSIRO)

"Perbedaan visual antara dua spesies terkadang bisa sangat halus, sehingga banyak data pelatihan diperlukan untuk mengidentifikasi makhluk secara memadai,” kata pimpinan proyek dan peneliti Data61, Dr Matt Adcock, dalam rilis resminya.

Mereka telah memasukkan banyak gambar dari ahli zoologi ke dalam sistem algoritma sehingga pemindaian dapat lebih akurat.

Platform AI tak hanya menganalisa gambar, tetapi juga informasi tambahan, seperti lokasi GPS.

Dikutip dari IFLScience, sebagai pusat keselamatan, kesadaran, dan pendidikan satwa liar, Critterpedia bertujuan untuk memberikan pendidikan dan kesadaran yang lebih baik bagi semua warga Australia di sejumlah sektor dan pada akhirnya dapat menyelamatkan nyawa manusia dan hewan.

Spesies viper atau ular berbisa. (Pixabay/ Ian Lindsay)

Dari seratusan spesies ular dan ribuan spesies laba-laba di Australia, 90 persen di antaranya tidak berbahaya bagi manusia.

Namun setidaknya ada dua jenis laba-laba dan spesies ular berbisa yang racunnya dapat membunuh manusia.

Pada awal peluncuran nanti, aplikasi masih tersedia secara terbatas untuk wilayah Australia saja.

Meski begitu, jika tersedia secara luas, tentunya aplikasi pendeteksi hewan berbisa ini sangat membantu terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di alam liar namun minim pengetahuan tentang hewan.

BACA SELANJUTNYA

NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus