Jum'at, 26 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Kamis, 27 Agustus 2020 | 15:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Merek HP Android kini makin beragam, mulai dari Samsung, Realme, hingga Xiaomi merupakan perangkat yang paling populer di seluruh dunia. 

Namun sebuah laporan baru mengatakan jika pengguna Android harus memerisa kembali aplikasi apa saja yang diinstal. 

Peneliti dari Sophos telah memperingatkan tentang sekumpulan aplikasi baru yang berisi 'perangkat lunak' berbahaya, dan dapat menipu ribuan aplikasi.

Sophos menemukan 23 aplikasi yang melanggar kebijakan aplikasi baru Google Play Store (gulir ke bawah untuk daftar lengkapnya).

Google Play Store [shutterstock]

Dalam sebuah blog tentang temuan tersebut, peneliti Jagadeesh Chandraiah menjelaskan bahwa aturan baru yang dikeluarkan Google dirancang untuk menangani beberapa bentuk salinan tampilan pemasaran yang menipu.

"Tetapi mereka memiliki beberapa celah yang memungkinkan perilaku lain yang mungkin dianggap tidak bermoral," tulis Chandraiah dilansir dari Mirror, Kamis (27/8/2020).

Aplikasi berbahaya menggunakan berbagai taktik untuk menipu pelanggan yang tidak menaruh curiga.

Beberapa menggunakan taktik yang disebut 'blind sub', di mana berusaha memikat Anda dengan janji uji coba gratis. Tapi, detail tentang berapa lama uji coba gratis berlangsung atau berapa banyak Anda akan dikenakan biaya tidak diinformasikan secara rinci. Lainnya menggunakan teknik yang disebut 'langganan spam'.

“Anda mendaftar sekali, dan mendapati diri berlangganan banyak aplikasi yang berbeda saat aplikasi fleeceware mengiklankan satu sama lain. Pengguna terkadang tanpa sadar berlangganan aplikasi senilai ratusan dolar dengan mengeklik tombol seperti ini,” beber Chandraiah.

Sementara itu, teknik licik lainnya melihat aplikasi menampilkan syarat dan ketentuan dalam font abu-abu dengan latar belakang putih, membuatnya tidak dapat dibaca.

Chandraiah menjelaskan, meskipun tidak eksklusif untuk perangkat lunak, beberapa aplikasi yang membebankan biaya langganan masih menampilkan biaya atau istilah penting secara harfiah dalam font abu-abu dengan latar belakang putih, atau menggunakan font sangat kecil yang secara virtual menyatu dengan latar belakang permintaan berlangganan di perangkat seluler.

Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti mengimbau pengguna Android untuk waspada terhadap aplikasi mana yang mereka unduh.

Ilustrasi ponsel Android. [Shutterstock]

“Berhati-hatilah dengan aplikasi yang memiliki uji coba singkat dan biaya tinggi. Jika Anda ingin berhenti berlangganan dari uji coba aplikasi, ikuti petunjuk yang diberikan oleh Apple untuk pengguna iOS atau oleh Google untuk pengguna Android," peringatan dari Chandraiah.

Berikut daftar ke-23 aplikasi berbahaya di ponsel Android Anda:

  • com.photoconverter.fileconverter.jpegconverter
  • com.recoverydeleted.recoveryphoto.photobackup
  • com.screenrecorder.gamerecorder.screenrecording
  • com.photogridmixer.instagrid
  • com.compressvideo.videoextractor
  • com.smartsearch.imagessearch
  • com.emmcs.wallpapper
  • com.wallpaper.work.application
  • com.gametris.wallpaper.application
  • com.tell.shortvideo
  • com.csxykk.fontmoji
  • com.video.magician
  • com.el2020xstar.xstar
  • com.dev.palmistryastrology
  • com.dev.furturescope
  • com.fortunemirror
  • com.itools.prankcallfreelite
  • com.isocial.fakechat
  • com.old.me
  • com.myreplica.celebritylikeme.pro

Dari deretan aplikasi berbahaya untuk Android di atas, apakah kamu memiliknya?(Suara.com/Dythia Novianty)

BACA SELANJUTNYA

Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?