Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 09 September 2020 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sebuah pendorong roket China yang digunakan dalam peluncuran satelit baru pengamat Bumi hampir saja menimpa sebuah sekolahan.

Pada Senin (8/9/2020), usai melakukan tugasnya dalam medorong roket China ke orbit, jatuh kembali ke Bumi dekat dengan sebuah sekolahan.

Roket Long March 4B lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di China utara. Roket ini membawa satelit observasi Bumi yang disebut Gaofen 11, sebuah satelit observasi optik yang mampu mengembalikan gambar resolusi tinggi.

Data yang dikembalikan oleh satelit Gaofen akan digunakan terutama untuk survei tanah, perencanaan kota, konfirmasi hak atas tanah, desain jaringan jalan, pencegahan dan mitigasi bencana, serta estimasi hasil panen.

Menurut media China Xinhau, Gaofen 11 juga akan menawarkan dukungan informasi untuk pembangunan Belt dan Road.

Pendorong roket China jatuh. (Twitter/LaunchStuff)

Ini akan bergabung dengan suite yang lebih besar dari Gaofen dan satelit pengamat Bumi lainnya, sebagai bagian dari Sistem Pengamatan Bumi Resolusi Tinggi (CHEOS) China.

Dalam rekaman amatir yang beredar di media sosial Weibo yang tampaknya direkam oleh masyarakat setempat, menunjukkan tahap pertama Long March 4B jatuh dari langit dan meledak hingga membuat kepulan asap berwarna oranye. Rekaman itu diambil di dekat Desa Lilong, Gaoyao, di Provinsi Shaanxi.

Sepotong rekaman tampaknya diambil dari halaman sekolah dengan suara anak-anak yang terdengar dan kepulan asap terlihat di kejauhan. Akibat insiden itu, dilaporkan beberapa jendela sekolah bahkan hancur.

Dilansir dari Space.com, Rabu (9/9/2020), tahap pertama Long March 4B menggunakan campuran hidrazin beracun dan nitrogen tetroksida untuk propelan. Kontak dengan salah satu senyawa itu dapat menimbulkan dampak serius pada kesehatan.

China memiliki tiga lokasi peluncuran luar angkasa yang terletak jauh di pedalaman, dengan lokasi dipilih untuk memberikan keamanan selama Perang Dingin. Situs peluncuran baru di Wenchang dibatasi untuk meluncurkan roket Long Mars 4 dan 7 baru.

Peluncuran dari Xichang sering mendapati puing-puing roket jatuh di dekat daerah yang berpenghuni.

Daerah-daerah yang diperkirakan berpotensi terancam diperingatkan dan dievakuasi sebelum peluncuran dilakukan. Namun, insiden pada Senin menunjukkan lebih sedikit tindakan pencegahan yang dilakukan.

Peluncuran pada Senin merupakan peluncuran ke-25 di China sejauh ini pada 2020, termasuk uji terbang Long March 5B untuk misi stasiun luar angkasa dan peluncuran Tianwen-1. Tiga dari 25 peluncuran itu mengalami kegagalan.

Itulah laporan terbaru dari pendorong roket China yang jatuh kembali ke Bumi usai menjalan tugasnya. Beruntung tidak sampai menimpa sekolahan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia