Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah kabar mengejutkan datang dari Nvidia yang mengakuisisi ARM dari SoftBank Group. Perusahaan ini kucurkan 40 miliar dolar AS atau setara Rp 595,2 triliun untuk mendapatkannya.
Seperti dalam rilis resmi di situsnya, Nvidia mengungkap telah resmi melakukan akuisisi desainer chip berbasis di Inggris ini dari raksasa teknologi asal Jepang.
Dengan akuisisi ini, Nvidia akan menyatukan komputasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan miliknya dengan ekosistem ARM.
"AI adalah kekuatan teknologi paling kuat di zaman kita dan telah meluncurkan gelombang baru komputasi," kata Jensen Huang, pendiri dan CEO Nvidia.
Baca Juga
Dengan menyatukan kapabilitas komputasi AI Nvidia dengan ekosistem CPU ARM yang luas, kami dapat memajukan komputasi dari cloud, smartphone, PC, mobil dan robotika autonomos, hingga edge IoT, dan memperluas komputasi AI ke setiap sudut dunia.
Dengan kombinasi ini pula, akan mempercepat inovasi sekaligus memperluas pasar yang besar dan berkembang pesat. Mengingat keduanya akan menjadi kombinasi menarik.
Nvidia sendiri selama ini terkenal dengan pembuat chip grafis ternama. Bahkan menguasai pasar kartu grafis konsumer, terutama untuk gaming.
Sedangkan ARM adalah desainer chip mobile, baik CPU dan GPU. Bahkan arsitektur chip yang dibuatnya menjadi dasar dari perangkat mobile seperti iOS maupun Android.
Tentu saja, akuisisi ini akan menjadikan kombinasi yang menarik. Menggabungkan teknologi Nvidia ke chip perangkat mobile ARM.
Karena itu pula, SoftBank Group melepaskan perusahaan desainer chip ini ke tangan Nvidia. Karena akan mendorong perkembangan teknologi, terutama AI.
"Nvidia adalah mitra yang sempurna untuk ARM," kata Masayoshi Son, CEO SoftBank Group.
SoftBank Group sendiri telah mengakuisi ARM yang berbasis di Inggris sebesar 32 miliar dolar AS pada 2016 silam. Dan kini melepaskannya ke Nvidia.
"Arm dan Nvidia berbagi visi dan semangat bahwa komputasi yang ada di mana-mana dan hemat energi akan membantu mengatasi masalah paling mendesak di dunia mulai dari perubahan iklim hingga perawatan kesehatan, dari pertanian hingga pendidikan," kata Simon Segars, CEO ARM.
Meski telah mengakuisi, Nvidia tetap berkomitmen untuk mengembangkan teknologi ARM di Inggris sehingga kekayaan intelektualnya tetap terdaftar di negara tersebut.
Terkini
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
- Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
- Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
- Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
- Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
- Dibekali HyperOS dan Optik Leica Generasi Terbaru, Xiaomi 14 Akhirnya Rilis Resmi di Indonesia
- Galaxy AI Segera Hadir di Samsung Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5
Berita Terkait
-
MediaTek Kembangkan Chip dengan Proses 3nm TSMC, Siap Produksi Massal 2024
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
MediaTek Dimensity Auto Gunakan GPU NVIDIA untuk Platform Mobil Cerdas
-
Sempat Terpukul Mundur Gara-Gara Sanksi AS, Industri Chip China Mulai Pulih
-
Nvidia Kerja Sama Bareng MediaTek, Mau Bikin Apa, nih?
-
ARM Kenalkan Cortex X4 dan GPU Generasi Kelima
-
Implan Chip ke Otak Buatan Elon Musk Disetujui FDA, Ngeri-Ngeri Sedap
-
Sony Perluas Bisnis Chip, Kini Bikin Pabrik Tambahan Baru
-
8 Gen 3 Belum Nongol, Rumor Snapdragon 8 Gen 4 Malah Mulai Mencuat
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika