Jum'at, 26 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Sabtu, 19 September 2020 | 11:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Aplikasi TikTok akan segera dihapus Pemerintah Amerika Serikat dari Google PlayStore dan App Store mulai Minggu malam (20/9/2020). 

Tak hanya aplikasi besutan ByteDance, tapi juga aplikasi pesan WeChat juga akan diblokir. 

Dengan kebijakan itu maka mulai akhir pekan ini, TikTok tak lagi bisa diunduh di AS. Tetapi mereka yang sudah mengunduh dan menginstall aplikasi itu masih akan bisa menggunakannya sampai November mendatang.

"Pengguna TikTok saat ini tidak akan mengalami perubaha sampai 12 November," kata Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross dalam wawancara dengan Fox Business Network, Jumat (18/9/2020) seperti dilansir dari Suara.com.

Ilustrasi TikTok. (Unsplash/helloimnik)

Diwartakan sebelumnya bahwa Presiden Donald Trump pada awal Agustus memerintahkan TikTok untuk menjual bisnisnya di Amerika Serikat ke perusahaan lokal. Jika permintaan itu tak dipenuhi dalam 90 hari, maka TikTok akan dilarang di AS.

Perintah itu diberikan karena pemerintah AS yakin bahwa TikTok, milik perusahaan rintisan China, ByteDance, memiliki potensi ancaman terhadap keamanan nasional negara tersebut.

TikTok sendiri sudah menggugat Pemerintah AS sebagai bentuk perlawanan. Trump dinilai telah melanggar konsitusi AS dengan memaksa TikTok menjual bisnisnya ke pihak lain.

Tetapi pekan ini muncul kabar lain, bahwa TikTok sudah sepakat bermitra dengan raksasa teknologi Oracle untuk beroperasi di Amerika Serikat. Dalam kesepakatan itu disebutkan bahwa TikTok tidak dilego, melainkan hanya akan menggunakan teknologi Oracle untuk beroperasi.

Meski demikian rencana Oracle dan TikTok ini masih harus mendapat restu dari Trump agar bisa berjalan.

TikTok merupakan salah satu aplikasi paling populer di AS. Di Paman Sam, aplikasi itu punya 100 juta pengguna aktif dan sangat populer di antara remaja.

Sementara itu WeChat memiliki 19 juta pengguna aktif harian di Amerika Serikat, aplikasi ini banyak digunakan oleh para mahasiswa dari China dan pengusaha yang punya hubungan bisnis dengan perusahaan di China.(Suara.com/Liberty Jemadu)

BACA SELANJUTNYA

Google Pastikan Aplikasi di HP Tak Sering Macet, Begini Caranya