Sabtu, 30 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 17 Oktober 2020 | 10:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Untuk menambah kapasitas produksi, Xiaomi berencana membangun Intelligent Factory atau Pabrik Cerdas. Menggunakan bantuan robot, pabrik baru Xiaomi ini ditargetkan dapat memproduksi lebih dari 10 juta HP setiap tahun.

Menurut laporan dari ChinaDaily, langkah Xiaomi itu terjadi saat perusahaan berinvestasi lebih lanjut di pasar kelas atas dan mengasah keterampilannya dalam manufaktur pintar.

Pabrik Cerdas Xiaomi yang baru diharapkan sepenuhnya otonom alias tidak berawak. Sang CEO, Lei Jun, menyatakan bahwa target baru telah ditetapkan setelah Intelligent Factory atau Pabrik Cerdas pertama Xiaomi telah beroperasi 6 bulan di Yizhuang, Beijing.

Pabrik Cerdas di Yizhuang, Beijing memiliki luas 1.600 meter persegi. Didesain untuk menampung lini produksi otonom, pabrik tersebut diklaim dapat menghasilkan 1 juta HP kelas premium setiap tahun.

Dilansir dari Gizmochina, pabrik baru Xiaomi yang sepenuhnya otonom nantinya ditargetkan dapat memproduksi lebih dari 10 juta HP setiap tahun tanpa mengurangi kualitas atau standar perusahaan.

Pabrik pintar Xiaomi di Yizhuang, Beijing. (Gizmochina)

Lei Jun mengungkapkan bahwa sistem manufaktur cerdas merupakan masa depan bagi Xiaomi.

"Mengingat China menghadapi lingkungan bisnis internasional yang rumit, manufaktur cerdas adalah jalan ke depan bagi perusahaan. Melalui inovasi independen, Xiaomi berharap dapat mempopulerkan robot industri dan mengurangi biaya produksi hingga sepersepuluh dari level saat ini," kata Lei Jun.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan telah berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan teknologi.

Lei Jun, CEO Xiaomi. (Xiaomi)

Bahkan kabarnya Xiaomi telah menyiapkan dana investasi di lebih dari 70 perusahaan yang terkait dengan peralatan cerdas, semikonduktor, dan bahan baku.

Lei Jun mengungkapkan bahwa mereka telah mengeluarkan 1,48 miliar dolar AS atau Rp 21,8 triliun untuk divisi penelitian dan pengembangan milik perusahaan. Xiaomi berambisi menambah pasar mereka di Eropa selama tiga hingga lima tahun mendatang.

BACA SELANJUTNYA

Akhirnya Resmi, Ini Daftar Harga Redmi Note 13 Series di Indonesia