Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS), kembali menambahkan perusahaan asal China dalam daftar hitam alias blacklist. Yang mengejutkan, paling baru Xiaomi masuk blacklist AS.
Pemerintahan di bawah Presiden Donald Trump, kembali memasukkan sejumlah perusahaan asal China yang dianggap membahayakan. Salah satunya adalah Xiaomi, perusahaan teknologi yang sedang melejit belum lama ini.
Bahkan seperti dikutip HiTekno.com dari The Verge, Departemen Pertahanan AS menyebut Xiaomi sebagai "perusahaan militer Komunis China," yang berarti rentan terhadap perintah eksekutif Donald Trump.
Dengan dimasukkan ke blacklist, berarti pemerintah AS melarang perusahaan asal negara mereka untuk berinvestasi ke perusahaan tersebut. Bahkan memungkinkan perusahaan atau investor AS menarik investasi mereka.
Baca Juga
Xiaomi tidak sendirian dalam daftar ini, ada pula Comac. Yakni perusahaan China pembuat pesawat terbang. Selain itu, ada perusahaan lain yang bergerak di bindang telekomunikasi, konstruksi, infrastruktur, kedirgantaraan, dan lainnya.
Namun kabar Xiaomi masuk blacklist AS ini cukup mengejutkan, karena berbeda dengan perusahaan lain yang dimasukkan. Selain itu, produsen smartphone ini memang sedang melejit perkembangannya.
Apakah dengan Xiaomi masuk blacklist AS ini akan bernasib seperti Huawei? Ternyata belum. Karena daftar hitam ini berbeda dengan yang dikeluarkan departemen perdagangan AS.
Blacklist dari departemen perdagangan AS akan melarang perusahaan dalam negeri mereka untuk melakukan kerja sama hingga eksport produk dan teknologi kepada perusahaan seperti Huawei.
Dengan blacklist ini, pemerintah AS meminta perusahaan dan investor dari negara tersebut untuk menarik investasi mereka pada 11 November 2021 mendatang, seperti laporan Reuters hari ini, Jumat (15/1/2021).
Meski begitu, nantinya ketika Joe Biden dilantik menggantikan Donald Trump sebagai presiden AS bisa saja membatalkan keputusan blacklist departemen pertahanan AS tersebut.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari Xiaomi ketika dimasukkan dalam blacklist AS. Kita nantikan kabar selanjutnya, bagaimana kabar perusahan asal China ini ketika Joe Biden menjabat.
Terkini
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
- Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
- Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
- Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
- Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
Berita Terkait
-
Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
-
Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
-
Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
-
Dibekali HyperOS dan Optik Leica Generasi Terbaru, Xiaomi 14 Akhirnya Rilis Resmi di Indonesia
-
Xiaomi Capai Pertumbuhan Laba Bersih 126,3 Persen di 2023, Tembus 19,3 miliar RMB
-
HP Flagship Xiaomi 14 Siap Hadir ke Indonesia, Catat Tanggalnya
-
Redmi Note 13 Series Resmi Diluncurkan, Cek Seperti Apa Jajaran HP Baru Xiaomi Indonesia Ini
-
Akhirnya Resmi, Ini Daftar Harga Redmi Note 13 Series di Indonesia
-
Siap Rilis di Indonesia, Redmi Note 13 Series Andalkan Kamera 200MP dan 108MP
-
HP Entry-Level Terbaru Xiaomi Indonesia, Cek Berapa Harga Redmi A3