Jum'at, 19 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Sabtu, 16 Januari 2021 | 21:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pada pekan ini, Presiden Amerika Serikat memasukkan sembilan perusahaan China yang masuk dalam daftar hitam yang dilarang berhubungan dengan perusahaan di negeri Paman Sam, salah satunya adalah Xiaomi

Xiaomi dan delapan perusahaan lainnya dituding memiliki hubungan militer China, demikian dilaporkan oleh Gizmochina, Jumat (15/1/2021). Perusahaan-perusahaan di AS diberi waktu hingga akhir 2021 untuk memutuskan hubungan dengan Xiaomi.

Pemerintah AS belum memberikan bukti apapun mengenai tuduhan terikatnya Xiaomi bersama delapan perusahaan lain dengan militer China yang dilakukan secara mendadak ini.

Meski demikian, sanksi terhadap Xiaomi itu berbeda dengan hukuman atas Huawei. Xiaomi masih bisa mengimpor teknologi AS tanpa lisensi, setidaknya untuk saat ini. Sementara Huawei sudah tak bisa menggunakan teknologi AS, termasuk Google Mobile Services.

Xiaomi membantah

Ilustrasi Xiaomi. (Xiaomi)

Xiaomi sendiri membantah memiliki hubungan dengan militer China dan mengaku menjalankan usahanya dengan mengikuti hukum yang berlaku.

"Perusahaan (Xiaomi) selalu menaati hukum dan beroperasi sesuai dengan regulasi serta undang-undang di wilayah yuridiksi tempat kami beroperasi," bunyi keterangan resmi Xiaomi yang diterbitkan Android Authority, Jumat (15/1/2021).

Xiaomi menegaskan bahwa pihaknya menyediakan produk serta jasa untuk penggunaan sipil. Selain itu ditegaskan pula bahwa perusahaan tidak dimiliki, dikendalikan, atau berafiliasi dengan militer China.

Xiaomi kini mengatakan akan mengevaluasi konsekuensi dari kebijakan daftar hitam Amerika Serikat tersebut terhadap perusahaan dan berjanji akan mengumumkan kebijakan terkait pada waktu yang tepat.(Suara.com/Dicky Prastya)

BACA SELANJUTNYA

Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia