Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan : Minggu, 24 Januari 2021 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pemerintah Inggris menyediakan laptop untuk mendukung anak-anak dalam belajar dari rumah selama pandemi. Namun siapa sangka, dalam perangkat tersebut ditemukan spyware berbahaya.

Spyware yang sering digunakan sebagai pengintai ini tergolong software berbahaya yang sering disalah gunakan pelaku kejahatan siber.

Perangkat pengintai merupakan istilah teknologi informasi yang mengacu kepada salah satu bentuk program berbahaya yang memasang dirinya sendiri ke dalam sistem untuk mencuri data pengguna atau merusak sistem pengguna.

Guru dari sekolah Bradford berbagi rincian tentang file mencurigakan yang ditemukan di laptop terseut yang tampaknya mencoba terhubung dengan server Rusia.

"Ditemukan sejumlah laptop terinfeksi worm jaringan yang menyebar sendiri," kata seorang guru yang tak diketahui identitasnya, seperti dikutip dari Independent pada Sabtu (23/1/2021).

Menurut postingan forum, laptop yang menjalankan sistem operasi Microsoft Windows berisi Gamarue.1, sebuah computer worm yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2021 dan digunakan untuk mengontrol, merekrut, dan menginfeksi komputer lain.

Salah satu botnet atau robot network (sekumpulan program yang saling terhubung melalui internet yang berkomunikasi dengan program-program sejenis untuk melakukan tugas tertentu) tersebut dihapus pada tahun 2017 dan pernah membobol lebih dari dua juta komputer.

Ilustrasi keamanan internet. (Pixabay)

"Kami menyadari adanya masalah dengan sejumlah kecil perangkat dan kami sedang menyelidiki sebagai prioritas mendesak untuk menyelesaikan masalah tersebut secepat mungkin. Tim DfE IT menghubungi mereka yang telah melaporkan masalah ini," kata seorang pejabat Departemen Pendidikan kepada BBC.

Seorang guru mengatakan bahwa sekitar 20 persen dari komputer yang telah dikirim memiliki virus dan administrator TI merekomendasikan agar jaringan tersebut diperiksa sebagai tindakan pencegahan tambahan.

Pemerintah diketahui telah mengirim lebih dari 800.000 laptop ke sekolah untuk membantu anak-anak yang tidak mampu secara finansial mendapatkan dukungan belajar, tetapi banyak kritikan masuk mengenai kualitas laptop dan pendistribusiannya.

Seorang kepala sekolah mengatakan kepada The Independent bahwa ia tidak diizinkan untuk memesan satu laptop pun untuk sekolahnya sejak aturan lockdown baru di Inggris, meski sistem online mengatakan ia akan mendapatkannya secepat mungkin.  

Itulah temuan spyware berbahaya di laptop yang dibagikan pemerintah Inggris untuk mendukung anak-anak belajar dari rumah. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

Andalkan Laptop Pixelwar dan Workplus, Advan Raih 2 Award sekaligus