Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Apple M1, chip baru yang disiapkan perusahaan asal Amerika Serikat ini untuk mengganti prosesor Intel di Mac. Baik untuk Macbook maupun Mac, Apple mengukuhkan langkahnya untuk migrasi dari arsitektur x86 ke ARM.
Namun sayangnya, laporan terbaru menemukan adanya bahaya yang mengancam chip Apple M1 ini. Yakni ditemukannya malware baru yang didesain khusus untuk menyerang prosesor baru di perangkat Apple ini.
Dikutip HiTekno.com dari Gizmochina, peneliti keamanan Mac, Patrick Wardle melaporkan adanya malware baru yang sudah disesuaikan dan dikompile ulang agar berjalan secara native di chip Apple M1.
Temuan malware pertama di chip milik Apple ini dilaporkan menyebar dalam bentuk ekstensi adware Safari. Yang awalnya memang dibuat untuk bisa berjalan di prosesor dengan arsitektur x86 seperti Intel.
Baca Juga
Menurut laporan peneliti keamanan Mac inni, ekstensi berbahaya ini diberinama GoSearch22 dan diketahui masih dari anggota keluarga adware Mac Pirrit. Karena memang tergolong malware, tentunya membahayakan perangkat dengan chip Apple M1.
Patrick Wardle mendapati munculnya malware ini sejak akhir Desember 2021 silam. Bagi pengguna yang tidak menyadari, Pirrit merupakan keluarga adwar Mac tertua dan paling aktif ditemukan di platform ini.
Pirrit juga dilaporkan terus beradaptasi untuk menghindari terdeteksi. Sehingga tinggal menunggu waktu saja, nantinya malware berbahaya ini akan masuk ke sistem Mac baru yang menggunakan Apple M1.
Menurut laporan, adware GoSearch22 sendiri muncul sebagai ekstensi browser Safari yang bisa melacak dan memanen data pengguna. Selain intu juga bisa menampilkan iklan dalam jumlah besar, bahkan dari banner hingga popup.
Bahkan beberapa popup yang ditampilkan adware GoSearch22 ini juga ditautkan ke berbagai situs berbahaya, yang dari sini bisa membuka jalan dari berbagai malware berbahaya lainnya.
Anehnya, peneliti keamanan Mac ini mendapati kalau adware ini dikembangkan bahkan mendapatkan izin dari ID pengembang Apple pada November 2020 silam. Untungnya sudah dicabut dalam waktu singkat.
Patrick Wardle menambahkan kalau malware yang didesain untuk chip Apple M1 akan susah untuk dideteksi antivirus karena berbeda sekali dibandingkan x86. Dan temuan ini baru permualaan dari dugaan akan hadirnya varian-varian lainnya.
Terkini
- Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
- Qualcomm Hadirkan Model AI Meta Llama 3 untuk Perangkat yang Ditenagai Snapdragon
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
- Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
Berita Terkait
-
Laporan Unit 42 Palo Alto Networks: 66 Persen Malware Disebarkan Melalui PDF
-
Malware Anyar Targetkan Perangkat iOS, Bisa Memata-matai Pengguna
-
3 Jenis Program Berbahaya yang Menyerang Pengguna Android, Kenali Perbedaannya
-
Malware Jenis Baru Ini Bergerilya Curi Data Pengguna Ponsel, Bikin Ngeri
-
Apa Itu Ransomware yang Dianggap Berbahaya, Lengkap Sejarah Perkembangannya
-
Daftar Harga MacBook Mei 2023 Terbaru dengan Chipset M1 dan M2
-
Apple MacBook Air 15 Inci Diyakini Bakal Meluncur di WWDC 2023
-
Lewat Email, Serangan Malware Qbot Melonjak pada Tahun Ini
-
Ancaman Siber, Pakar Temukan Aplikasi Berbahaya Google Play Dijual di Darknet
-
60 Aplikasi di Google Play Store Disusupi Malware Berbahaya, Bisa Curi Data