Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan : Minggu, 04 Juli 2021 | 15:33 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sebuah smartwatch anak meledak hingga melukai seorang bocah perempuan berusia empat tahun yang memakainya.

Bocah benama Yiyi yang tinggal di Kota Quanzhou, Provinsi Fujian, China dilaporkan mengalami luka bakar serius gegara ledakan smartwatch tersebut.

Alhasil, ia mesti mendapatkan perawatan medis berupa cangkok kulit untuk mengganti kulitnya yang kena luka bakar tingkat tiga.

Mengutip Yahoo News Australia, Minggu (4/7/2021), insiden smartwatch anak meledak ini membuat kaget orang-orang disekitarnya.

Menurut kesaksian Huang selaku ayahnya, bocah itu sedang bermain dengan sepupunya yang berusia tiga tahun. Aktivitasnya ini juga tengah diawasi oleh sang nenek.

Nenek Yiyi mengatakan bahwa dia mendengar ledakan keras yang disusul teriakan Yiyi. Ia pun bergegas ke kamar untuk memeriksa keadaan.

Setelahnya, nenek itu melihat ruangan sudah penuh dengan asap tebal dengan bau benda terbakar.

Smartwatch terbakar. [Yahoo/Asiawire]

Asap juga terus keluar dari smartwatch anak yang dikenakan bocah perempuan di China ini.

Yiyi yang sambil menangis, mencoba melepaskan smartwatch itu dari tangannya yang kemudian dibantu neneknya.

Saat dilepas, ia menyadari bahwa kondisi tangan Yiyi kena luka bakar cukup parah.

Lantas nenek itu mengusap tangan Yiyi dengan air dingin, kemudian membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Setelah melihat luka bakar itu, keluarga saya sangat tertekan,” kata Huang.

Dari kesimpulan dokter, tangan Yiyi kena luka bakar tingkat tiga atau yang terparah.

Dokter kemudian melakukan operasi cangkok kulit untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko infeksi.

Di sisi lain, Huang mengatakan bahwa dirinya telah menghubungi produsen smartwatch anak ini. Keduanya tengah melakukan diskusi terkait kompensasi akibat ledakan tersebut. (Suara.com/ Dicky Prastya).

BACA SELANJUTNYA

AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China