Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan : Sabtu, 18 Desember 2021 | 19:09 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Seperti dilaporkan sebelumnya, beberapa firma riset pasar tidak menempatkan Xiaomi di peringkat pertama pasar HP Indonesia pada kuartal tiga 2021.

Ternyata ada penyebabnya kenapa Xiaomi Indonesia kurang mampu membanjiri pasar HP Indonesia di kuartal tiga 2021 kemarin.

Dikutip HiTekno.com dari Suara.com, kuartal tiga 2021, Xiaomi menempati posisi ke 4 dalam pengiriman smartphone di Indonesia.

"Chipset shortage sepertinya berpengaruh juga ke brand lain, tapi khusus Xiaomi Indonesia, ini bisa dibilang rasanya lebih keras," kata Alvin Tse selaku Country Director Xiaomi Indonesia, saat ditemui di Jakarta, Jumat (17/12/2021).

Akibat krisis chip pula Xiaomi Indonesia memutuskan menaikkan harga Rp 100.000 ke sejumlah smartphone seperti Redmi 9A, Redmi 9C, Poco M3 Pro 5G, dan Redmi Note 10 5G.

Alvin menyebut ada beberapa alasan yang memengaruhi ini. Pertama, Xiaomi sempat menempati posisi ke-1 di Indonesia pada kuartal dua (Q2) 2021. Alhasil, stok HP lebih cepat habis seiring naiknya permintaan.

"Ini seperti roller coaster, naik tinggi di awal kemudian jatuh di kuartal selanjutnya," tambah Alvin.

Xiaomi tak lagi jadi raja pasar HP Indonesia akibat krisis chip. Foto: Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse meresmikan Mi Store di Jakarta Barat Jumat (17/12/2021). [Suara.com/Dicky Prastya]

Alasan kedua, Alvin mengklaim Xiaomi menjadi perusahaan asal China yang termasuk besar di dunia. Ia mengatakan, Xiaomi punya pangsa pasar di 118 negara di dunia.

"Sementara brand lain dari China mungkin hanya memiliki 30 market," lanjut Alvin.

Dengan pasar yang lebih besar, Xiaomi juga mesti menyediakan komponen yang sama. Alhasil, krisis chip itu turut berdampak di Indonesia.

Lebih lanjut, Alvin memprediksi krisis chip ini bakal terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan.

"Dua bulan terakhir sudah berefek, dan saya kira akan terus berlanjut hingga dua bulan tahun 2022," jelas Alvin.

Itulah laporan terkini kepana Xiaomi Indonesia tak mampu merajai pasar HP Indonesia, yakni gegara krisis chip. (Suara.com/ Dicky Prastya).

BACA SELANJUTNYA

Dibekali HyperOS dan Optik Leica Generasi Terbaru, Xiaomi 14 Akhirnya Rilis Resmi di Indonesia