Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Firma riset TrendForce baru saja menerbitkan penelitian mengenai prediksi pengiriman smartphone pada 2022. Mereka memperkirakan bahwa pasar smartphone global akan mengalami penurunan.
Terdapat dua faktor utama yang disebutkan yaitu pandemi di China dan inflasi. TrendForce memprediksi bahwa produksi smartphone global di tahun ini bisa mencapai 1,333 miliar unit.
Angka tersebut masih bisa turun apabila terdapat krisis di perekonomian. TrendForce menunjukkan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina akan memperburuk masalah inflasi global.
Inflasi yang tinggi berefek pada pendapatan pribadi yang menyusut sehingga menyebakan pengurangan anggaran pembelian ponsel.
Menurut TrendForce, salah satu alasan utama kinerja pasar tidak mengesankan adalah lockdown yang terjadi di China. Ini memengaruhi ekonomi secara umum dan mengakibatkan lebih sedikit orang yang membeli smartphone baru.
China diprediksi mengalami penurunan pasar smartphone sebesar 13 persen. Penurunan pembelian di China turut memengaruhi pasar global mengingat Negera Tirai Bambu itu adalah konsumen terbesar dunia.
Dikutip dari GSMArena, pasar smartphone global akan sangat menantang pada semester kedua 2022. Mereka memperkirakan bahwa China tetap menjadi pasar yang paling signifikan, tetapi akan menyusut dari 24,2 persen menjadi 21,1 persen.
India menempati posisi kedua pengiriman ponsel terbanyak dengan pangsa pasar 13,1 persen. Amerika Serikat berada pada peringkat ketiga dengan pangsa pasar 11 persen.
"Secara keseluruhan, pangsa pasar penjualan smartphone China masih menempati urutan pertama di dunia. Tetapi karena dampak pandemi, pangsa pasarnya telah turun dari 24,2 persen tahun lalu menjadi 21,1 persen di tahun ini. Sementara perkiraan total pengiriman turun dari 325 juta unit di tahun lalu menjadi 283 juta unit. Penurunan tahunan sekitar 12,9 persen," tulis Trendforce dalam laman resminya.
Kebijakan ketat "nol-COVID" di China membuat ekonomi tertekan sehingga permintaan smartphone juga menurun. Inflasi akibat perang Rusia - Ukraina dan pandemi di China diprediksi membuat berbagai masalah di sektor ekonomi hingga saluran distribusi yang mengakibatkan penurunan pasar smartphone global, klaim TrendForce.
Terkini
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
- Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
- Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
- Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
- Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
Berita Terkait
-
Xiaomi Capai Pertumbuhan Laba Bersih 126,3 Persen di 2023, Tembus 19,3 miliar RMB
-
3 Tips Memaksimalkan Samsung Galaxy M34 5G untuk Content Creator
-
Fakta Menarik Christopher Nolan, Sutradara Oppenheimer yang Tak Mau Pakai Smartphone
-
Vivo Resmi Jadi Official Exclusive Supplier of Mobile Phones Asian Games Hangzhou 2022
-
2 Tim Asal Indonesia Siap Ramaikan Arena of Valor Premier League
-
Kapan Seseorang Harus Ganti HP? Ini Patokannya
-
HMD Global Luncurkan Nokia G42 5G, Smartphone 5G yang Dapat Diperbaiki oleh Pengguna
-
Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
-
Realme dan One Plus Disinyalir akan Luncurkan HP dengan RAM Tembus 24GB, Ngeri-Ngeri Sedap!
-
Walau Sepi Peminat, Sony Tetap Pede Jualan Smartphone