Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 08 Juni 2022 | 15:34 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Telegram selama ini mengklaim sebagai layanan yang menjaga kerahasiaan dan keamanan data pelanggan. Namun belum lama ini mendapatkan tuduhan telah membagikan data pengguna kepada pemerintah Jerman.

Diwartakan Suara.com, Telegram telah menyerahkan data ke pihak kepolisian Jerman, terkait informasi pengguna yang dicurigai melakukan aktivitas teroris dan pelecehan anak.

Media Jerman Der Spiegel juga melaporkan kalau Kementerian Dalam Negeri Jerman, memaksa Telegram untuk bekerja sama dalam penyelidikan, khususnya ke komplotan kriminal.

Mereka meminta Telegram untuk menyebarkan riwayat pesan kelompok tersebut demi menangani kejahatan.

Padahal dalam situs FAQ Telegram, mereka mengaku kalau perusahaan tidak akan pernah memberikan akses data pengguna ke siapapun, termasuk ke pemerintah.

Ilustrasi Telegram. (Telegram)

"Hingga hari ini, kami telah mengungkapkan 0 byte data pengguna ke pihak ketiga, termasuk pemerintah," ujar Telegram dari situs FAQ, dikutip dari Android Central, Rabu (8/6/2022).

Akan tetapi, Telegram mengaku kalau perusahaan masih bisa menyerahkan data pengguna apabila ada suatu masalah serius dan cukup universal, serta berkaitan dengan sistem hukum dari negara masing-masing di seluruh dunia.

Kebijakan privasi Telegram juga menyebut kalau perusahaan bisa mengungkapkan IP address dan nomor telepon pengguna ke pemerintah, jika menerima perintah dari pengadilan.

Tapi permintaan itu belum pernah terjadi hingga saat ini.

Di sisi lain, Telegram belum memberikan tanggapan terkait tudingan dari media Jerman tersebut.

Itulah laporan terkini kalau Telegram dilaporkan telah membagikan data pengguna kepada pemerintah Jerman, tidak seperti yang merka janjikan selama ini. (Suara.com/ Dicky Prastya).

BACA SELANJUTNYA

One Piece: 7 Anggota Pemerintah Dunia Paling Jahat