Senin, 29 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Rabu, 31 Agustus 2022 | 11:51 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Siber Polda Metro Jaya baru-baru ini memberikan peringatan terkait HP China yang mempunyai chipset MediaTek. Oppo diketahui merupakan salah satu merek HP China yang menggunakan dapur pacu MediaTek pada beberapa smartphone-nya.

PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengklaim bahwa smartphone Oppo dengan chipset MediaTek tetap aman. Ia menanggapi isu terkait celah keamanan yang dikhawatirkan dapat mengakibatkan pembayaran palsu.

Aryo Meidianto mengungkap bahwa perusahaan rutin merilis update software berikut dengan security patch sebagai jaminan keamanan.

"Kami terus meluncurkan update software yang jadwalnya sama dengan Google. Jadi bisa dibilang pembaruan itu rutin, sekitar sebulan sekali. Kalau vendor kan punya kerja sama juga dengan produsen chipset. Kalau kami itu tidak hanya soal hardware, beli chipset terus selesai. Kami juga bekerja sama untuk software, misalnya pengembangan AI atau security update tadi," kata Aryo Meidianto dikutip dari Suara.com.

Sebelum ini, Divisi Siber Polda Metro Jaya mengeluarkan imbauan kepada pengguna HP China dengan chipset MediaTek agar berhati-hati. Pasalnya, smartphone tersebut rentan terhadap pembayaran palsu.

Oppo A12 menggunakan chipset MediaTek. (Oppo Indonesia)

"Waspada ponsel China dengan chip MediaTek ditemukan rentan terhadap pembayaran palsu. Kelemahan keamanan telah diidentifikasi dalam model 'N9T' dan 'N11T'. Kelemahan tersebut dikatakan dapat dimanfaatkan untuk menonaktifkan pembayaran seluler dan bahkan memalsukan transaksi melalui aplikasi Android yang diinstall pada perangkat," bunyi pernyataan dari akun @siberpoldmetrojaya.

Siber Polda Metro Jaya mengungkap bahwa penyerang atau hacker dapat membocorkan kunci yang disimpan pengguna pada aplikasi buatan di smartphone.

Siber Polda Metro Jaya memberikan peringatan terkait HP China dengan chipset MediaTek. (Instagram)

"Sebuah laporan menemukan serangkaian kerentanan yang memungkinkan pemalsuan paket pembayaran atau menonaktifkan sistem pembayaran langsung dari aplikasi Android yang tidak memiliki hak istimewa. Penyerang dapat menyalahgunakan kerentanan ini oleh aplikasi yang mereka buat untuk membocorkan kunci yang disimpan atau untuk mengeksekusi kode arbitrer dalam konteks aplikasi," ungkap @siberpoldmetrojaya.

Terkait kasus pada model 'N9T' dan 'N11T', perusahaan dikabarkan sedang memperbaiki isu celah keamanan pada chipset MediaTek.

BACA SELANJUTNYA

Hasil Studi Cloudflare, Indonesia Rugi Rp 15 Miliar akibat Insiden Keamanan Siber