Jum'at, 19 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Rabu, 07 September 2022 | 20:03 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Netizen baru-baru ini dihebohkan dengan video mengenai HP sitaan milik siswa yang digeprek hingga mengeluarkan asap. Apakah asap dari smartphone tersebut berbahaya jika terhirup?

Seorang profesor ini menjelaskan terkait asap yang bisa timbul dari baterai lithium ion. Sebelumnya, pengguna TikTok dengan akun bernama @ffffachry membagikan momen keriuhan para siswa.

Kita bisa melihat barisan HP yang dikumpulkan pada suatu tempat. Rupanya itu merupakan HP sitaan milik para siswa.

"HP sitaan dilelang (nope). HP sitaan digeprek pakai alat potong kawat beton (yes)," tulis @ffffachry. Postingan video yang dibagikan berhasil viral setelah ditonton lebih dari 7 juta kali dan memperoleh 409 ribu tanda suka.

Para siswa nampak mengelilingi tempat HP sitaan. Terdapat alat pemotong kawat beton dan sebuah palu yang tergeletak di bagian tengah. Beberapa HP "digeprek" dengan alat pemotong kawat beton sehingga pecah dan mengeluarkan asap.

Viral HP sitaan digeprek pakai alat khusus. (TikTok/ @ffffachry)

Bahaya mengenai asap yang keluar dari smartphone karena terbakar atau terkena tekanan pernah dibahas oleh salah satu profesor.

Seorang profesor fisika dan ilmu atmosfer di Universitas Dalhousie Kanada, Jeff Dahn, menjelaskan sebuah kasus ketika perangkat dengan baterai lithium berasap atau terbakar.

Kasus yang dimaksud terkait viralnya Samsung Galaxy Note 7 pada enam tahun lalu. Namun, bahaya asap dan api dari baterai lithium ion berlaku sama pada semua smartphone. Baterai tersebut sangat aman apabila pengguna smartphone menjaganya sesuai instruksi dari buku panduan.

Meski begitu, tekanan yang begitu keras, korsleting, hingga arus listrik tak terkendali dapat membahayakan baterai smartphone. Perlu diketahui, Jeff Dahn pernah bekerja di perusahaan Tesla dan fokus mengembangkan teknologi baterai.

Ilustrasi baterai lithium ion. (Ingeniovirtual)

"Hal terbaik yang harus dilakukan adalah mundur dan membiarkan perangkat terbakar atau berasap. Anda tidak dapat menghentikannya begitu dimulai. Asap (dari baterai lithium ion) mengandung gas beracun sehingga Anda pasti tidak ingin menghirupnya," kata Jeff Dahn dikutip dari Mashable.

Seorang insinyur kelistrikan dan menjabat sebagai direktur keselamatan konsumen di UL (Underwriters Laboratories), John Drengenberg, mengungkap bahwa asap dari baterai lithium sangat berbahaya.

"Hal yang harus Anda lakukan adalah tidak menghirup asap dan segera memanggil pemadam kebakaran. Seseorang yang sedang hamil, anak yang masih sangat kecil dan lansia wajib untuk menghindarinya. Ini bukan asap dari api unggun, ini reaksi kimia yang mengeluarkan bahan beracun," kata John Drengenberg.

Apabila baterai berasap dan mulai terbakar, para ahli menyarankan untuk tak menyiram dengan air. Langkah terbaik justru menaruh pasir di atasnya.

Ilustrasi baterai. (Amazon)

Pada catatan yang lebih serius, Drengenberg memperingatkan agar tidak menyiram perangkat dengan air atau menggunakan alat pemadam api, dua tindakan yang dapat memperburuk reaksi kimia baterai.

"Satu-satunya hal yang bisa kamu lakukan adalah menyingkir. Anda tidak ingin mengambilnya karena Anda bisa terluka oleh luka bakar kimia," ungkap Drengenberg menambahkan.

Namun, jika Anda memutuskan untuk memindahkan perangkat dengan tangan, dan kebetulan memiliki sarung tangan tahan api, ia menyarankan agar Anda memakai respirator untuk menghindari menghirup asapnya.

Itulah tadi penjelasan mengenai video viral HP digeprek dan bahaya dari asap yang keluar dari baterai lithium ion, bagaimana pendapat kalian?

BACA SELANJUTNYA

Tips agar HP Irit Baterai saat Bepergian, Tak Perlu Aktifkan Airplane Mode