Sabtu, 20 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 06 Desember 2022 | 13:35 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kita sebaiknya jangan asal melakukan klik terhadap link atau APK mencurigakan dari akun tak dikenal di WhatsApp. Kepolisian memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bahaya file dengan ekstensi APK (aplikasi).

Peringatan ini muncul setelah adanya kasus kehilangan saldo dari pengguna aplikasi banking mobile. Pengguna tersebut kehilangan saldo setelah mengeklik file APK dari sebuah nomor WhatsApp tak dikenal.

Sosok penipu berpura-pura dari jasa pengiriman tertentu. Mereka meminta korban untuk mengecek nomor resi dan foto paket melalui aplikasi tersebut.

Pengguna Facebook dengan akun bernama Johansyah membagikan tangkapan layar melalui forum Keluh Kesah Kehidupan Berteknologi 4.0.

"Gan ini scam macam apa? ,Ibu ane dah klik link yg dikasi, harus bagaimana? APK-nya sudah didownload, tapi belum diinstall dan segala macam. Ane sudah delete APK-nya, apa masih ada yang harus dilakuin biar aman?" tulis Johansyah.

Modus penipuan berkedok aplikasi atau APK jasa pengiriman sedang marak. (Facebook/ Johansyah)

Tak sedikit netizen yang menyarankan agar pemilik postingan itu jangan melakukan tindakan apapun setelah dikirim link atau APK mencurigakan.

"Tuh kasus penipuan lagi marak sekarang, tetangga gua pada ludes saldo Brimo-nya," ucap salah seorang netizen.

"Jangan diklik nanti data HP kebobol semua," saran netizen lain.

Sebelumnya, terdapat modus penipuan mengenai ekstensi APK yang mengarahkan pengguna agar mereka mengisi data tertentu, termasuk nomor rekening.

Kita diharapkan tak mengisi data pribadi dari link atau arahan APK di pesan WhatsApp yang mencurigakan. Pendapat netizen itu sesuai anjuran dari kepolisian.

Modus penipuan berkedok aplikasi atau APK jasa pengiriman di WA sedang marak. (Instagram @polrespasuruanofficial)

Akun Instagram resmi Polres Pasuruan (@polrespasuruanofficial) memberikan peringatan terhadap modus penipuan siber baru.

"Hati-hati modus kejahatan baru. Modus kejahatan siber baru. Pelaku berpura-pura dari jasa ekspedisi apapun lalu mengirimkan file dengan ekstensi APK (aplikasi). Wajar kalau tidak jeli dan merasa kita memesan barang hanya melihat judul file, nantinya bakal terkecoh pingin nge-klik dan unduh file nya. Perhatikan dulu ekstensinya apa. File dengan ekstensi "APK" adalah aplikasi yang berjalan untuk OS android. Dalam kasus ini, korban terlanjur mengunduh file tersebut karena pada saat itu korban pesan barang. Selanjutnya tanpa diketahui korban, saldo BRIMO atau BCA Mobile bisa berkurang. Korban mengaku tidak pernah menjalankan atau membuka aplikasi apapun dan mengisi user Id maupun password pada situs lain," bunyi pernyataan dari akun Instagram Polres Pasuruan yang mengunggah ulang postingan dari divisi Satreskrim.

Tak hanya satu, terdapat banyak akun Facebook mengaku memiliki kenalan yang menjadi korban link serta APK misterius tersebut.

Menurut Satreskrim Tulungagung, diduga file yang dikirimkan oleh pelaku dan diunduh oleh korban tersebut adalah exploit yang berjalan di latar belakang untuk mengambil data korban (seperti aplikasi perbankan yang dibuka oleh korban lalu mengintip user ID dan password), atau istilah dalam dunia hacking disebut Sniffing.

Masyarakat diharapkan waspada dan berhati-hati saat diminta untuk mengeklik link mencurigakan. Resi dan kondisi paket bisa dilihat situs resmi jasa ekspedisi milik perusahaan. Kita sebaiknya menginstal aplikasi jasa pengiriman melalui Play Store dan tak perlu percaya dengan link atau APK dari nomor mencurigakan di WhatsApp.

BACA SELANJUTNYA

WhatsApp Disinyalir akan Siapkan Fitur Multi Akun untuk Satu Perangkat, Sedap Betul!