Sabtu, 27 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Rabu, 15 Februari 2023 | 17:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Apple menghadapi tantangan yang signifikan dalam mengurangi ketergantungannya pada China.  Menurut Gizmochina, secara khusus, pemasok yang berbasis di India memproduksi casing iPhone dengan tingkat penolakan 50%, dibandingkan dengan target perusahaan nol cacat. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pemasok India tidak memiliki sikap can-do dari pemasok China. Seorang mantan insinyur Apple lebih lanjut menyatakan bahwa rantai pasokan India kesulitan karena kurangnya urgensi, yang terkadang menyebabkan waktu pasokan yang lebih lama.

Tantangan untuk mereplikasi rantai pasokan China Apple di India adalah tugas yang menakutkan, karena hasil panen yang buruk telah menjadi masalah yang signifikan bagi perusahaan. Di pabrik casing iPhone yang dijalankan oleh konglomerat India Tata, hanya setengah dari komponen yang diproduksi dengan kualitas yang dapat diterima untuk dikirim ke Foxconn, mitra perakitan Apple untuk membangun iPhone.

Sementara perusahaan India diharapkan untuk beradaptasi dan mempelajari standar yang diperlukan dari pemasok Apple, kemungkinan akan menjadi proses yang panjang. Pengusaha teknologi dan akademisi Vivek Wadhwa menyarankan bahwa dibutuhkan waktu hingga tiga tahun bagi pemasok India untuk mampu melakukan jenis produksi volume yang dibutuhkan untuk bersaing dengan produksi China.

Logo Apple. (Pexels/Duophenom)

Apple mungkin juga perlu beradaptasi dengan pemerintah birokrasi di India, karena Wadhwa menyarankan agar para insinyurnya mempelajari seni "melakukan" atau melampaui hambatan. Namun demikian, prospek transisi sebagian besar produksi iPhone ke India tetap baik dalam jangka menengah, dengan perkiraan baru-baru ini menunjukkan bahwa 25% dari produksi global akan berlangsung di India pada tahun 2025, dan 50% pada tahun 2028. Dengan peluncuran Apple iPhone 15 akhir tahun ini, perusahaan harus meningkatkan tingkat produksinya secara signifikan selama beberapa bulan ke depan.

Penting untuk dicatat bahwa operasi pasokan Apple baru di negara lain tidak dapat menandingi operasi yang telah disempurnakan selama beberapa dekade di China. Akibatnya, masalah serupa mungkin muncul dengan pemasok Apple baru di negara lain di masa depan. Laporan tersebut menyoroti skala tantangan yang dihadapi Apple dalam mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok, dan pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mereplikasi rantai pasokan Tiongkoknya di negara lain.

BACA SELANJUTNYA

Nggak Nyangka, Chipset Snapdragon 8 Gen 2 Ternyata Lebih Mahal dari A16 Bionic