Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Perang Teknologi AS-China yang sedang berlangsung telah memberikan banyak tekanan pada industri semikonduktor China. Terkait hal ini, Beijing berusaha menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dilansir dari Gizmochina, pekan lalu Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan bahwa untuk menyelesaikan krisis semikonduktor yang sedang berlangsung, China harus mempertahankan pendekatan "seluruh bangsa" untuk industri semikonduktornya dan memanfaatkan kekuatan negara dan pasar untuk pertumbuhan.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa industri semikonduktor adalah penghubung inti dari sistem industri modern dan penting bagi keamanan nasional dan kemajuan modernisasi gaya Cina.
Liu juga menyoroti dukungan Presiden Xi Jinping dengan mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Xi telah sangat mementingkan pengembangan industri sirkuit terpadu, dan telah berulang kali membuat instruksi tertulis dan lisan tentang masalah tersebut. Wakil Perdana membuat komentar ini pada pertemuan delegasi di Beijing.
Baca Juga
Berfokus pada pendekatan Whole Nation, Liu mengatakan bahwa pemerintah mendukung industri semikonduktor dan akan menetapkan tujuan pengembangan praktis bagi seluruh industri untuk menyelesaikan masalah sanksi AS yang sedang berlangsung terhadap semikonduktor. Pemerintah berencana menggunakan pendekatan Whole Nation untuk mendukung dan memandu industri teknologi terutama ketika mekanisme pasar gagal.
Selain bahan baku dan mesin, China menghadapi kekurangan talenta pengembang semikonduktor karena sanksi AS melarang ekspor semikonduktor, teknologi terkait, dan bahkan personel terkait ke China dan perusahaan China. Untuk mengatasi masalah kekurangan bakat, pemerintah telah merancang rencana 'Perlakuan Nasional yang Setara' untuk para ahli semikonduktor asing.
Dalam pidatonya, Liu mengatakan bahwa China sudah memiliki rantai pasokan semikonduktor yang kuat dan pasar konsumsi chip yang besar yang merupakan sumber daya paling berharga bagi negara dan keuntungan strategis untuk mempromosikan industri semikonduktor.
Terkini
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
- Penjualan Perdana, Lebih dari 3.000 Unit Xiaomi 14 Ludes dalam Sehari
- Tips Mudik Asyik dengan HP Rp 1 Jutaan ala POCO
- Xiaomi 14 dan Jajaran Wearables Terbaru Resmi Dipasarkan
- Bersama Xiaomi 14, Dihadirkan Juga Xiaomi Watch S3, Xiaomi Watch 2, dan Xiaomi Smart Band 8 Pro di Indonesia
- Dibekali HyperOS dan Optik Leica Generasi Terbaru, Xiaomi 14 Akhirnya Rilis Resmi di Indonesia
Berita Terkait
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Tesla dan Samsung Disinyalir akan Kerjasama di Industri Kendaraan Listrik
-
Sanksi AS Tidak Banyak Berdampak pada Industri Semikonduktor di China
-
Jerman Ambil Kuda-Kuda untuk Terapkan Pelarangan Ekspor Bahan Chip ke China