Senin, 22 April 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 14 Maret 2023 | 14:14 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Para pelaku kejahatan siber mulai memanfaatkan video YouTube untuk menyebarkan malware berbahaya. Yakni dengan memanfaatkan video tutorial yang mereka buat.

Dikutip dari Techradar, perusahaan keamanan siber CloudSeek melaporkan kalau sejak November 2022, terjadi peningkatan besar-besaran konten video yang disisipi oleh malware.

Bukan langsung pada video YouTube yang berkedok video tutorial, melainkan dengan memberikan link dalam kolom komentar berujung ke jebakan mereka.

Pelaku kejahatan siber ini mengunggah video tutorial berbagai aplikasi dengan berpura-pura memberikan link download.

Mereka memanfaatkan tutorial aplikasi ternama seperti Adobe Photoshop, Premiere Pro, Autodesk 3ds Max hingga AutoCad.

Korban tidak menyadari kalau yang mereka download adalah malware berbahaya seperti Vidar, RedLine dan Raccoon.

Ada juga Infostealers yang seperti namanya menembus sistem pengguna untuk mencuri informasi pribadi seperti password, detail pembayaran.

Video Tutorial Buatan AI

Dalam memproduksi video tutorial yang mereka unggah ke YouTube, para pelaku kejahatan siber memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan buatan atau AI.

Video YouTube yang mereka produksi memanfaatkan teknologi AI dalam membuat gambar realistis dalam memberikan panduan.

Menurut laporan CloudSEK, video produksi AI memang sedang umum terjadi hingga jumlahnya terus meningkat untuk berbagai keperluan.

Dengan teknologi AI tersebut, para pelaku dengan cepat memproduksi berbagai video YouTube. Bahkan jumlah terus bertambah.

Setelah diunggah ke YouTUbe, video tutorial tersebut disematkan link yang mengarah ke server mereka untuk download ke berbagai file hosting seperti MediaFire.

Akibatnya tanpa sadar, korban akan mendownload file malware tersebut ke perangkatnya. Malware yang akan mencuri data pribadi penggunanya.

BACA SELANJUTNYA

Laporan Unit 42 Palo Alto Networks: 66 Persen Malware Disebarkan Melalui PDF