Gandeng Lytogame, Ragnarok Online Bentuk Perusahaan Baru di Indonesia

Hitekno.com - Nama Ragnarok Online memang sudah lama terdengar di Indonesia. Namun tahukah kamu perusahaan di baliknya? Ada Gravity pengembang game MMORPG ini, dan Lytogame yang membawanya masuk ke Tanah Air.

Sebagai perayaan 15 tahun Ragnarok Online di Indonesia, Gravity dan Lytogame akhirnya memutuskan langkah baru mereka. Yaitu dengan mendirikan perusahaan baru di Tanah Air.

Dengan nama Gravity Game Link, perusahaan 'gabungan' Gravity dan Lytogame ini didirikan.

Selain menjadi publisher untuk franchise Ragnarok, perusahaan ini juga akan menjual aneka merchandise, musik, animasi, dan atribut lainnya yang berhubungan dengan RagnarokOnline .

''Setelah menjalin hubungan yang cukup lama dengan Lyto, kami memutuskan untuk membuat perusahaan gabungan bernama Gravity Game Link. Akan ada banyak hal baru yang bisa kami lakukan dengan perusahaan gabungan ini untuk mengembangkan bisnis game di Indonesia,'' ujar CEO Gravity, Yoshinori Kitamura, dalam acara "15 Years Ragnarok Gathering Party", di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (19/1/2019).

Dalam kesempatan yang sama, Yoshinori Kitamura juga mengungkapkan rencananya yang akan merilis beberapa game baru, seperti Ragnarok World, Ragnarok M: First Love, dan Dragonica.

Secara terpisah, CEO Lytogame Andi Suryanto menjelaskan fungsi dibentuknya Gravity Game Link yang diharapkan mampu mendorong perkembangan industri game di tanah air.

''Ini merupakan kerjasama yang membanggakan, terutama bagi kami di Lyto. Setelah Ragnarok mencapai kesuksesan yang besar Indonesia, Gravity melihat masih ada potensi yang lebih besar lagi untuk dikembangkan, sehingga kami diajak berkolaborasi membentuk Gravity Game Link,'' tegas Andi Suryanto.

Sebagai informasi, game MMORPG Ragnarok Online sendiri sudah menginjakkan kaki di Indonesia sejak 2003 lalu dan telah memiliki banyak sub judul yang bisa dimainkan di berbagai platform, seperti PC, Web Browser, dan ponsel.

Saat ini, Ragnarok Online telah tersebar dan tersedia di 82 negara dengan jumlah pengguna mencapai 62 juta. (Suara.com/Tivan Rahmat).