Sabtu, 27 April 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 12 Maret 2019 | 22:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Setiap game Metro selalu menjadi standar baru dalam benchmarking PC gaming. Termasuk game terbarunya, Metro Exodus yang telah dirilis 15 Februari 2019.

Dua game sebelumnya, Metro 2033 dan Metro: Last Light juga menjadi standar dalam benchmark PC gaming. Karena memang secara grafis game ini salah satu yang terbaik di masanya.

Untuk Metro 2033 dan Metro: Last Light menjadi tantangan berat bagi hardware PC gaming untuk melakukan pengolahan shadow dan pencahayaan.

Dua game ini memang lebih banyak memakai area dalam terowongan yang gelap. Sehingga membutuhkan hardware dengan kemampuan komputasi tinggi untuk pencahayaan dan shadown.

Sedangkan pada Metro Exodus menyuguhkan dunia yang lebih beragam. Dunia di alam terbuka hingga area di dalam gerbong-gerbong kereta.

Metro Exodus jadi standar baru benchmark PC Gaming. (Metrothegames).

Dunia yang luas dengan detail yang menarik membuatnya jadi tantangan berat bagi hardware PC gaming. Apalagi untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi.

Menariknya lagi, 4A Games yang menggarapnya telah memasukkan teknologi Ray Tracing. Terutama teknologi real-time Ray Tracing yang dikenalkan Nvidia.

Kartu grafis Nvidia GeForce RTX akan mendapatkan kemampuan lebih dalam menangani teknologi real-time Ray Tracing di game Metro Exodus ini.

Ray Tracing sendiri adalah teknologi yang mensimulasikan pencahayaan dalam lingkungan digital seperti apa yang terjadi di dunia nyata.

Metro Exodus. (PlayStation)

Dari arah cahaya, pantulan hingga area gelap yang dihasilkan akan dihitung seperti yang ada di dunia nyata. Sehingga menghasilkan pencahayaan yang lebih nyata.

Teknologi ini sudah banyak dipakai untuk offline 3D rendering. Namun teknologi real-time Ray Tracing ini masih baru untuk dipakai di game.

Sampai tulisan ini dibuat, baru ada di game Battlefield V dan Metro Exodus. Dan kartu grafis yang mendukungnya secara penuh baru seri Nvidia GeForoce RTX.

Selain dukungan Ray Tracing, Metro Exodus ini juga mendapatkan dukungan Deep Learning Super Sampling (DLSS). Teknologi yang juga dipopulerkan Nvidia.

DLSS sebenarnya adalah kecerdasan buatan yang ditanamkan untuk melakukan optimalisasi pada grafis sebuah game. Sehingga membuat proses render jadi lebih realistis.

Namun sebagai kecerdasan buatan atau artificial intelligence dengan deep learning, teknologi ini perlu untuk dilatih dengan cara dipakai dalam memainkan game.

DLSS ini akan melakukan rendering dalam resolusi rendah lebih dulu untuk mempelajarinya. Hasilnya, akan dipakai saat merender gambar di resolusi aslinya.

Teknologi DLSS ini akan membuat gambar yang dirender Metro Exodus bisa semakin membaik. Tidak menutup kemungkinan setiap update bisa membuatnya makin optimal.

Metro Exodus jadi standar baru benchmark PC Gaming. (Metrothegames).

Dengan dukungan teknologi ini, membuat gambar di game Metro Exodus menjadi lebih realistis dan lebih cantik. Namun sayangnya membuatnya makin berat bagi hardware PC gaming.

Bahkan untuk kartu grafis sekelas Nvidia GeForce RTX 2080 pun belum bisa menghasilkan FPS ratusan di resolusi 4K. Padahal kartu grafis ini sudah mendukung Ray Tracing.

Beratnya komputasi untuk bisa menjalankan game Metro Exodus, menjadikannya sebagai standar baru benchmark PC gaming saat ini.

BACA SELANJUTNYA

Spesifikasi GeForce RTX PC Best, PC Rakitan untuk Game Berat