Sabtu, 27 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 03 Mei 2019 | 19:14 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Game biasanya dikenal sebagai hal negatif dan tak jarang para gamer dimarahi oleh orangtua mereka. Melalui Yogyakarta Esport and Sharing (YES), stigma negatif tentang game diharapkan dapat berubah menjadi positif.

Tak hanya sharing atau tanya tentang game, terdapat juga YES Competition yang mempertandingkan game Mobile Legends.

Acara tersebut diinisiasi oleh para mahasiwa konsentrasi Public Relations, Ilmu Komunikasi UPN ''Veteran'' Yogyakarta (UPNVY).

Yogyakarta Esport and Sharing diadakan di Atrium Hartono Mall, Yogyakarta dan didukung banyak sponsor termasuk sponsor utama Hartono Mall Yogyakarta, Telkom Indonesia, Bank Jogja dan lain-lain.

Prehapsari, ketua YES Competition. (HiTekno/ Rezza Rachmanta)

Prehapsari, ketua panitia dari Yogyakarta Esport and Sharing menjelaskan bahwa acara ini dibuat untuk membranding positif games.

Hal itu karena saat ini game bisa juga dijadikan prestasi dan sangat bermanfaat.

''Acara ini berawal dari kegelisahan kami bahwa gamers masih dianggap negatif di masyarakat. Kita tuh pengen menghadirkan manfaat game di berbagai bidang. Dari segi pro player, segi bisnisnya gimnana, dan peluang kerjanya seperti apa,'' kata Prehapsari kepada tim HiTekno.

Acara sharing yang mempertemukan tiga pembicara yaitu (dari kiri) Mbah Dojo, Ketua IESPA Yogyakarta, dan Creative Director Esse EO. (HiTekno/ Rezza Rachmanta)

Acara sharing dihadiri oleh 3 pembicara yaitu Simson, S. Kom (Ketua IESPA DIY), Mbah Dojo (founder DOJO), dan Male (Creative Director Esse).

Dalam acara sharing, Simson selaku ketua IESPA (Indonesia E-Sport Association) Yogyakarta menjelaskan bahwa era telah berubah dan kini eSport atau olahraga game profesional sudah didukung oleh pemerintah.

Hal ini dilihat dari dari banyaknya atlet eSport berprestasi Indonesia serta makin menjamurnya kompetisi termasuk saat Piala Presiden hingga Asian Games.

''Seperti yang kita tahu, kompetisi internasional seperti SEA GAMES yang akan datang membutuhkan wakil-wakil esport dari berbagai negara termasuk Indonesia. Jadi kita harus menyiapkan wakil esport terbaik kita,'' kata Simson saat acara sharing berlangsung.

Peserta acara YES dan para gamer finalis. (HiTekno/ Rezza Rachmanta)

IESPA akan menjadi wadah bagi para gamer profesional sehingga nantinya Indonesia menghasilkan atlet eSport yang berhasil juara dan disegani dunia.

Simson juga menjelaskan bahwa organisasi ini akan menjadi jembatan ke pemerintah Indonesia untuk mencari bibit-bibit unggul yang nantinya bisa menjadi atlet eSport yang membanggakan.

Muhammad Reza Novan atau dikenal sebagai Mbah DOJO (Dolanan Jogja), menambahkan bahwa pihaknya akan menjadi inkubator gamer eSport dan mendukung berkembangnya eSport di Yogyakarta.

''Saat ini bisnis games berkembang pesat. Jika tak bisa menjadi pro player, kini gamer bisa juga menjadi caster, content creator, atau bahkan mendirikan EO. Jika dulu anak muda bercita-cita jadi musisi, kini semua ingin jadi pro player dan memang peluang industrinya terbuka lebar,'' kata Mbah DOJO.

Poster acara sharing YES dan hadiah kompetisi game. (HiTekno/ Istimewa)

Sementara Male selaku Creative Director Esse Event Organizer menjelaskan bahwa dulunya pasti dimarahi orangtuanya ketika bermain game.

Kini ia bisa membuktikan bahwa bermain game tak melulu negatif dan bahkan ia bisa berkontribusi pada salah satu EO di Yogyakarta.

Selain sharing, terdapat acara YES Competition yang finalnya akan diadakan pada besok Sabtu (04/05/2019) mulai pukul 11.00 WIB.

Sebelumnya, sudah ada pertandingan game sesi online yang mempertemukan puluhan gamer terbaik Yogyakarta pada 28-30 Mei 2019.

Jika kamu mau tahu siapa juaranya, yuk ikut tonton final Yogyakarta Esport and Sharing di hari Sabtu (04/05/2019) besok!

BACA SELANJUTNYA

Exoborne Resmi Diumumkan, Game Tactical Open World Extraction Shooter dari Sharkmob