Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 16 Mei 2019 | 08:08 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Ada banyak pekerjaan yang belum dikenal anak-anak, salah satunya adalah profesi apoteker. Untuk itu, mahasiswa UGM mengembangkan game Meet Pharmy untuk mengenalkan profesi ini ke anak.

Dengan game mobile ini, mahasiswa UGM ingin lebih mengenalkan profesi apoteker ini dengan lebih ceria untuk anak-anak.

''Melalui aplikasi permainan ini kita coba untuk mengenalkan profesi apoteker, menumbuhkan minat, serta wawasan anak-anak terhadap profesi apoteker,'' jelas Ris Heskiel Najogi Sitinjak, mahasiswa Fakultas Farmasi yang menjadi salah satu pengembang aplikasi Meet Pharmy, saat konferensi pers di Humas UGM, Rabu (15/5).

Aplikasi tersebut dibuat bersama dengan rekan-rekannya di Fakultas Farmasi yakni yaitu Shinta Diva Ekananda, Wahyunanda Crista Yuda, Muhammad Fikri Abdillah, dan Muhammad Sulhan Hadi, serta Luh Rai Maduretno Asvinigita, Lutfiana Pasebhan Jati dari Sekolah Vokasi dan Laksa Ersa Anugratama dari Fakultas Peternakan.

Najogi mengatakan aplikasi Meer Pharmy telah dikembangkan sejak bulan November 2018 lalu. Melalui aplikasi permainan ini mereka mencoba mengenalkan profesi apoteker, terutama kepada anak-anak usia 2 hingga 14 tahun.

Mahasiswa UGM kembangkan game Meet Pharmy. (dok. UGM)

''Anak-anak pada usia tersebut sudah sangat familiar dengan smartphone sehingga kami memanfaatkan piranti tersebut untuk menumbuhkan minat serta wawasan anak terhadap profesi apoteker melalui game Meet Pharmy,'' urainya.

Lewat aplikasi game mobile ini mereka berusaha mentransfer informasi kesehatan pada anak-anak, khususnya komunikasi apoteker dengan pasien. Anak-anak akan diajak untuk merasakan pengalaman berkonsultasi dengan seorang apoteker bernama Pharmy.

''Pharmy akan memberikan resep dan juga menjelaskan pentingnya menjalankan gaya hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit,'' tuturnya.

Meet Pharmy memiliki sejumlah fitur meliputi tiga kasus penyakit sederhana yakni batuk, pilek, serta demam yang kerap dialami anak-anak. Selain itu dilengkapi pula dengan fitur modul untuk orang tua yang memuat informasi seputar penyakit yang disajikan.

Wahyunanda menambahkan pihaknya terus melakukan pengembangan aplikasi ini. Salah satunya dengan penambahan bahasa baru dalam aplikasi ini.

Game Meet Pharmy. (dok. UGM)

Apabila sebelumnya aplikasi hanya tersedia dalam bahasa Inggris, namun saat ini telah ditambahkan bahasa Indonesia didalamnya.

Tidak hanya itu, desain menu utama juga dibuat lebih atraktif. Disamping itu juga ada pembaharuan beberapa tampilan scene gambar, bahasa perintah dalam permainan lebih singkat, serta penyempurnaan langkah-langkah permainan.

"Meet Pharmy sudah bisa diunduh di Google Play Store," ungkapnya.

Aplikasi ini tidak hanya menghadirkan permainan edukatif bagi anak-anak, tetapi juga berhasil menghantarkan kedelapan mahasiswa tersebut meraih medali perak dalam World Young Inventor Exhibition dalam International Invention, Innovation & Technology Exhibition (ITEX) 2019 di Malaysia pada tanggal 2-4 Mei 2019. Sebelumnya juga mendapatkan medali emas dari kategori Medicine and Public Health di Thailand Inventors’ Day 2019 pada 2-6 Februari di Bangkok.

Itulah game Meet Pharmy larya mahasiswa UGM yang dikembangkan untuk mengenalkan profesi apoteker ke anak-anak. Yuk game mobile ini!

BACA SELANJUTNYA

Sejarah dan Pembuat Mobile Legends, Lengkap Perkembangannya