Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mresmikan masalah kecanduan main game atau gaming disorder sebagai penyakit mental.
Sebelumnya memang pembahasan soal kecanduan main game ini telah ramai dibahas para ahli kesehatan dan penyakit mental. dan terjadi perdebatan mengenai persoalan gaming disorder tersebut.
Menurut WHO, gaming disorder didefinisikan sebagai pola perilaku bermain game yang ditandai dengan gangguan pengendalian diri untuk bermain game, meningkatnya prioritas terhadap bermain game melebihi minat dan kegiatan lain dalam keseharian, dan berlanjutnya bermain game meskipun ada konsekuensi negatifnya.
Seperti dilaporkan Venture Beat, Sabtu (25/5/2019), keputusan untuk memberlakukan revisi ke-11 pada Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD-11) telah dibuat oleh 194 anggota WHO.
Baca Juga
Setelah periode pertimbangan dimulai kembali pada Juni 2018 lalu dan telah selesai pada 25 Mei 2019 kemarin.
Sedangkan langkah-langkah untuk memberlakukan perubahan ini akan direalisasikan pada 1 Januari 2022 mendatang.
WHO juga menjelaskan bahwa gaming disorder bisa didiagnosis. Menurut penjelasan mereka, kecanduan bermain game akan tergolong sebagai penyakit jika pola perilaku pasien cukup parah, sehingga mengakibatkan penurunan signifikan dalam fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya, dan biasanya akan terbukti setidaknya selama 12 bulan.
WHO pun telah menyarankan para gamer untuk lebih memperhatikan waktu yang mereka habiskan untuk bermain game, terutama jika game telah mengambil alih kegiatan sehari-hari lainnya.
Sebenarnya bermain video game bukan kegiatan yang buruk, tetapi akan menjadi gangguan ketika kesehatan fisik dan psikologis serta fungsi sosial terusik.
Sejumlah ahli berpendapat, klasifikasi baru ini tidak diperlukan. Mereka khawatir akan terjadi larangan untuk video game di seluruh dunia karena dianggap jahat dan efek positifnya menjadi dipandang sebelah mata.
WHO sebut kecanduan main game diakui sebagai penyakit mental, banyak ahli menyampaikan pendapat kekhwatiran yang disebabkan terhadap klasifikasi tersebut. (Suara.com/ Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana).
Terkini
- Pra-registrasi Global Zenless Zone Zero Terbuka untuk PS5, PC, iOS, dan Android
- Event Waktu Terbatas Ulang Tahun Artem Tears of Themis Agelong Affection Siap Hadir
- Update Genshin Impact Versi 4.6, Kenalkan Arlecchino dan Kerajaan yang Tenggelam pada 24 April 2024
- Acara Khusus Fan Art Genshin Impact HoYoFair 2024 Hadir pada 13 April 2024
- Genshin Impact Hadirkan Musim Terbaru Astra Carnival: The Prince Cup di 2024!
- Jangan sampai Ketinggalan, Event Tears of Themis Rainy Pickup Hadir untuk Waktu Terbatas
- Meriahkan 4 Kota, Genshin Impact Gelar Rangkaian Acara di Indonesia
- Sukses di Xbox Series X/S dan PC, Hi-Fi RUSH Kini Hadir ke PS5
- Honkai Star Rail Versi 2.1 Siap Dirilis pada 27 Maret 2024
- HoYoverse Buka Pedaftaran Tes Amplifikasi Zenless Zone Zero
Berita Terkait
-
Link Nonton Who Are You School 2015 Lengkap, Bawa Kisah Anak Kembar yang Jadi Korban Bullying
-
Mulai Telan Korban, WHO Waspadai Flu Burung di Kamboja
-
Puluhan Anak di Gambia Meregang Nyawa, India Dituding Jadi Biang Keladi, Apa Sebab?
-
Who Wants To Be A Millionaire Jadi Game Battle Royale, Siap Rilis di Steam
-
Cek Fakta: Benarkah Ada Dokumen WHO yang Tidak Menganjurkan Pakai Masker?
-
Bikin Akun Baru Pakai Logo WHO, Twitter Jerinx Hilang dalam Sekejap
-
Dukung WHO, Lenovo dan Industri Game Kampanyekan #PlayApartTogether
-
25 Ribu Email WHO, NIH dan Gates Foundation Dicuri Neonazi
-
Bersama WHO, WhatsApp Rilis Stiker Bertema Physical Distancing
-
Kedubes AS Pakai Ukuran Komodo untuk Jaga Jarak, Ini Respon Netizen