Sabtu, 20 April 2024
Vika Widiastuti | Rezza Dwi Rachmanta : Minggu, 16 Juni 2019 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Siapa yang tak mengenal Fortnite? gamer kekinian pasti tahu reputasi game populer satu ini. Namun tak disangka, game Fortnite ternyata pernah akan "dimatikan" dan tak dikembangkan lagi.

Pada awal tahun 2019, Epic Games mengumumkan bahwa Fortnite meraup pendapatan hingga 2,4 miliar dolar AS atau Rp34 triliun selama tahun 2018.

Kuartal pertama tahun 2019, player Fortnite bahkan sudah menembus angka hingga 250 juta player.

Salah seorang mantan pengembang (developer) di Epic Games membocorkan bahwa Fornite pernah hampir dibatalkan peluncurannya.

Awalnya, Fortnite merupakan game di mana pemain akan bekerja sama untuk melawan zombie.

Dengan sistem perkembangan yang dinilai membuat frustasi, pengembang di Epic Games tak terlalu senang dengan antusiasme player yang memainkannya.

Mereka berpikiran bahwa masalah tersebut sulit dipecahkan dan salah satu atasan di Epic Games memiliki keraguan besar mengenai Fortnite versi zombie ini.

Cover Fortnite Save The World. (Wikipedia/ Epic Games)

Saat masih berjudul "Fortnite: Save The World", para petinggi dibuat pusing dengan masa depan game tersebut.

Salah satu petinggi yang menjabat sebagai Direktur Produksi di Epic Games saat itu bernama Rod Fergusson.

Pria itu kini dikenal menjabat sebagai kepala studio di perusahaan The Coalition dalam mengembangkan franchise Gears of War.

Fergusson menyatakan bahwa saat ia masih menjabat sebagai Direktur Produksi di Epic Games, ia hampir membatalkan game Fortnite secara langsung.

Itu akan terjadi tepat sebelum game memiliki mode battle royale yang ditambahkan pada Juli 2017.

"Jika saya masih tinggal di Epic, saya akan membatalkan Fortnite. Sebelum saya pergi saya telah mencoba untuk membatalkan Fortnite," kata Fergusson dikutip dari Polygon.

Namun untungnya, para petinggi lainnya tidak setuju sehingga Fortnite akhirnya dikembangkan lagi dan akhirnya memiliki mode battle royale.

Fergusson dulu berpikir bahwa Fortnite yang saat itu masih berjudul Save The World tidak memiliki alasan untuk diteruskan.

Meski game Fortnite sekarang sudah sukses besar, Fergusson justru tidak menyesal karena telah meninggalkan Epic Games dan hampir membatalkan Fortnite.

Ia bahkan ikut merasa senang karena akhirnya Fortnite telah menemukan kejayaannnya.

"Game yang kalian semua sukai, sensasi di seluruh dunia, tidak akan ada seandainya saya masih di Epic," kata Fergusson sambil tertawa.

Jika kalian merupakan penggemar game Fortnite, kalian harus mengucapkan terima kasih kepada Fergusson karena akhirnya ia pergi dari Epic Games sebelum membatalkan game tersebut.

BACA SELANJUTNYA

Spesifikasi PC Death Stranding di Epic Games Store Terbaru